Wako Padang sebut program pembinaan keluarga 18.21 persiapan bonus demografi

id mahyeldi

Wako Padang sebut program pembinaan keluarga 18.21 persiapan bonus demografi

Mahyeldi. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wali Kota (Wako) Padang, Sumbar Mahyeldi mengatakan program pembinaan keluarga 18.21 atau mendampingi anak dari pukul 18.00 WIB hingga 21.00 WIB merupakan bagian dari persiapan daerah menghadapi bonus demografi pada 2020-2030.

"Program ini menitikberatkan pada pembinaan generasi sejak dini untuk cerdas, bertawakkal dan berdaya saing, sebagai modal bonus demografi tersebut," ujarnya di Padang, Rabu.

Menurutnya salah satu hakikat dari bonus demografi yakni memiliki warga dengan individu unggul pada usia produktif yakni 15 hingga 64 tahun.

Pada program 18.21 ini, orang tua diarahkan untuk mendampingi anak beribadah, bermain, dan belajar pada rentang waktu tersebut guna meningkatkan hubungan.

Peningkatan hubungan ini penting untuk menjaga sikap dan perilaku anak pada jalan yang benar sekaligus menghindarkan dari tindakan buruk seperti pergaulan bebas atau penggunaan narkotika.

Program ini bukan serta merta menjadi kewajiban yang dilaksanakan namun dalam bentuk persuasif kepada keluarga.

Hanya saja pada pelaksanaannya pihaknya memilih keluarga atau kecamatan yang akan dijadikan percontohan program tersebut, seperti di Kuranji.

Prinsipnya berdasarkan kesepakatan antar RT atau RW pada rentang waktu tersebut, satu keluarga mematikan televisi atau meninggalkan gawai dan bercengkerama dengan anak.

Dengan balita tentu bermain bersama, dengan siswa sekolah tentu belajar seperti mendampingi mengerjakan tugas dan remaja tentu mengajak berdiskusi terkait berbagai persoalan.

Sesuai penelitian dan teorinya, kedekatan dan perhatian orang tua kepada anak akan memberikan kepercayaan diri dan memunculkan kreativitas.

Anak yang dekat dan percaya pada orang tuanya diyakini tidak mudah terjebak pada pergaulan yang salah dan pandai menempatkan diri dalam lingkungan.

Bagi siswa yang juga memiliki rutinitas di sekolah, program ini semakin memperkuat pembentukan karakteristik unggul.

Saat ini pihaknya terus menyosialisasikan program tersebut serta mencari keluarga yang dapat dijadikan percontohan. (*)