Harimau disinyalir muncul di Garagahan, warga diminta waspada

id Harimau Sumatera,Harimau Sumatera muncul di Garagahan Agam,BKSDA Sumbar

Harimau disinyalir muncul di Garagahan, warga diminta waspada

(ANTARA SUMBAR/ M Arif Pribadi)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat, mengimbau warga Garagahan, Kecamatan Lubukbasung, untuk meningkatkan kewaspadaan saat berada di kebun karena harimau Sumatera diinformasikan muncul di sekitar daerah itu.

"Kalau ke kebun, usahakan lebih dari satu orang," kata Kepala BKSDA Resor Agam, Syahrial Tanjung, Senin.

Ia mengatakan, warga juga diminta untuk meninggalkan kebun pada pukul 16:00 WIB dan jangan pergi ke kebun saat curah hujan karena saat itu harimau mencari mangsa untuk dimakan.

Bagi warga yang punya ternak, jangan kembalakan di daerah hutan agar warga tidak menjadi korban dan ternak dimakan harimau.

"Kami dapat informasi dari warga tetangga Kabupaten Padang Pariaman, bahwa harimau muncul dan memakan sapi warga Lubuk Gadang Rimbo Tabukak, Jorong Kampung Baringin, Kecamatan Tigo Koto Aur Malintang, Padang Pariaman. Informasi itu kami dapat dari keterangan warga saat mendatangi kantor pada Senin (16/7)," ungkapnya.

Dari informasi warga, tambahnya, harimau itu muncul satu Minggu lalu dan memangsa sapi warga setempat pada Sabtu (14/7).

Atas kejadian itu, BKSDA Resor Agam telah melakukan koordinasi dengan BKSDA Padang Pariaman.

Rencananya, BKSDA setempat akan menelusuri daerah Garagahan untuk memastikan apakah harimau itu berada di Garagahan, karena lokasi tersebut berbatasan dengan munculnya harimau itu.

"Kami akan ke Garagahan untuk memastikan apakah harimau itu berada di daerah itu," katanya.

Sebelumnya, Warga Kubu Anau, Nagari Manggopoh, Kecamatan Lubukbasung, juga menemukan jejak kaki harimau di kebunnya, Minggu (24/6).

Diperkirakan harimau yang di Padang Pariaman itu harimau yang ditemukan warga Kubu Anau.

Warga Lubuk Gadang Rimbo Tabukak, Zainuddin Koto, menambahkan, warga daerah itu merasa resah dengan keberadaan harimau tersebut.

"Kami takut warga dan ternak dimangsa bintang buas itu," katanya.

Pada Sabtu (14/7), satu sapi milik Marenyum (55) digigit harimau pada bagian pundak, sehingga sapi tersebut mati.

Untuk antisipasi ternak agar tidak dimangsa, warga sekitar melakukan patroli setiap malam dengan dilengkapi senjata angin dan lainnya. (*)