Legislator Sumbar nilai sosialisasi sistem penerimaan siswa baru minim

id penerimaanpesertadidikbaru,ppdb,sma/smk

Legislator Sumbar nilai sosialisasi sistem penerimaan siswa baru minim

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumbar Amora Lubis (Antara Sumbar/ Mario Sofia Nasution)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumatera Barat Amora Lubis menilai sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di daerah itu minim sosialisasi sehingga membuat masyarakat mengeluh dalam mendaftarkan anak mereka.

"Kami selaku mitra Dinas Pendidikan Sumbar juga tidak mendapatkan informasi yang jelas terkait sistem itu, padahal seharusnya kami mengetahui bagaimana pola penerimaan siswa SMA/SMK pada tahun ini," kata dia di Padang, Rabu.

Menurutnya penyebab kebingungan masyarakat adalah kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan terkait sistem pelaksanaan pedaftaraan siswa baru ini.

"Apabila kami tidak mengetahui program ini, bagaimana caranya kita dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat yang bertanya," kata dia.

Selain itu anggota DPRD Sumbar Apris juga menyampaikan hal serupa, menurut dia banyak warga mengeluh dengan sistem penerimaan tersebut seperti pola zonasi dan metode pelaksanaan di lapangan.

"Banyak warga yang menyampaikan aspirasi dan menanyakan hal tersebut kepada kami," kata dia.

Sementara Anggota DPRD Sumbar dari fraksi PKS Rahmat Saleh mempertanyakan sosialisasi seperti apa yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Sumbar dalam menyebarluaskan informasi.

"Jika sosialisasi dilakukan dengan baik tentu masyarakat akan paham dan tidak akan kebingungan seperti saat ini," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman mengakui sistem penerimaan ini merupakan sistem baru yang diterapkan pada tahun ini sehingga belum dapat berjalan sempurna.

"Kami akan terus menyempurnakan sistem penerimaan ini agar lebih mudah diterima oleh masyarakat," kata dia.

Dalam melakukan sosialisasi, pihaknya telah memanggil seluruh kepala sekolah SMP/MTs di kota dan kabupaten untuk memberikan pemahaman terkait sistem zonasi tersebut, selain itu pihaknya juga telah melakukan sosialisasi melalui media massa.

"Namun kami belum dapat memastikan apakah informasi tersebut sampai kepada para pelajar SMP/MTs yang akan masuk SMA atau SMK," katanya. (*)