Ini saran Pemerintah Provinsi Sumbar untuk perluasan pasar produksi UMKM

id UMKM

Ini saran Pemerintah Provinsi Sumbar untuk perluasan pasar produksi UMKM

Hasil kerajinan tas rotan produksi UMKM. (cc)

Konsumen jenis baru itu makin berkembang dan mulai menggerus "konsumen tradisional". Makin lama, fenomena ini akan berdampak makin kecilnya pangsa pasar UMKM yang tetap menggunakan pola tradisional
Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyarankan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu untuk menguasai teknologi informasi guna memperluas pasar.

"Pasar yang terbuka luas akan membantu pengembangan usaha masyarakat dan dengan sendirinya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi," kata Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Provinsi Sumbar Heri Nofriadi di Padang, Rabu.

Menurutnya UMKM akan sulit bertahan jika tidak mengikuti perkembangan zaman dan tetap berkukuh menggunakan pola tradisional.

Pasar untuk produk UMKM tidak hanya terbatas pada konsumen yang secara fisik datang ke gerai, tetapi makin bergeser pada konsumen yang memesan lewat berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi.

"Konsumen jenis baru itu makin berkembang dan mulai menggerus "konsumen tradisional". Makin lama, fenomena ini akan berdampak makin kecilnya pangsa pasar UMKM yang tetap menggunakan pola tradisional," kata Heri.

Pemerintah menurutnya harus mulai merancang program yang fokus mendorong UMKM lebih mengenal dan faham teknologi informasi.

Pelaku usaha yang sebelumnya hanya berjualan secara tradisional, didorong memperluas pasar dengan mengenal internet dan memanfaatkan teknologi tersebut.

Program yang dirancang itu juga tidak bisa hanya pada satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, atau melibatkan beberapa OPD tetapi dengan program terpisah, tidak bersinggungan. Harus ada sinergi antara beberapa OPD menyusun "program gabungan" dengan output yang sama dan terukur, berdasarkan kewenangan masing-masing.

Dengan demikian pelaku UMKM benar-benar mendapatkan pelatihan dan informasi yang utuh, tidak sepotong-sepotong, sehingga benar-benar bisa diterapkan secara nyata dalam berdagang.

Saat ini menurut Heri, program pada Pemprov Sumbar sudah mengarah pada hal itu, tinggal pemantapan agar manfaatnya benar-benar bisa dirasakan.

Ia optimis dalam beberapa tahun ke depan, UMKM Sumbar akan terus berbenah dan menggunakan teknologi untuk mengembangkan pasar.

UMKM merupakan sendi perekonomian Sumbar. Berdasarkan Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) 2016, Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di daerah itu mencapai 501 ribu atau 98,60 persen dari total 593 ribu usaha yang ada. (*)