Presiden apresiasi para bupati yang berhasil mengendalikan inflasi daerah

id Presiden Jokowi,Pengendalian Inflasi Daerah

Presiden apresiasi para bupati yang berhasil mengendalikan inflasi daerah

Presiden Joko Widodo (kanan) . ( ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/pd/17)

Bogor, (Antaranews Sumbar) - Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada para bupati yang berhasil mengendalikan inflasi di daerahnya sehingga inflasi secara nasional juga terkendali.

"Kemudian di sisi inflasi kita juga betul-betul bisa mengendalikannya dengan baik dan ini saya kira berkat kerja keras bapak ibu semuanya," kata Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan sejumlah bupati di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Kepala Negara menyebutkan dulu laju inflasi secara nasional mencapai angka delapan hingga sembilan persen.

Saat ini, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, laju inflasi dapat ditekan menjadi hanya tiga koma sekian persen.

"Kita tekan menjadi 3,03 persen, 3,02 persen, 3,61 persen. Saya kira ini berkat kerja keras bapak ibu semuanya," kata Jokowi yang dalam pertemuan itu didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Jokowi menyampaikan rasa senangnya dapat secara langsung bertemu dengan para bupati dari berbagai daerah di Indonesia.

"Terima kasih sudah meluangkan waktu pada sore ini yang saya kira nanti akan cukup panjang," katanya.

Ia mempersilakan para bupati menyampaikan keluhan-keluhan di wilayah masing-masing.

"Silahkan sampaikan apa-apa yang menjadi keluhan, mungkin pemerintah pusat bisa membantu di wilayah kabupaten yang bapak ibu pimpin," katanya.

Presiden juga menyampaikan bahwa tantangan dan problem bersama sekarang ini adalah terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia, ketidakpastian ekonomi dan politik dunia yang juga memengaruhi pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Meskipun demikian patut kita syukuri karena kita masih tumbuh paling tidak lima persen. Saya kira bapak, ibu, dan saudara sekalian bisa lihat negara lain ada yang anjlok misalnya China atau Tiongkok dulu 10 bahkan 11 persen, anjlok menjadi hanya 6,5 persen, jatuhnya sangat dalam," kata Jokowi. (*)