Penjualan karcis Istano Pagaruyuang capai Rp1,5 Miliar

id Pariwisata, tanah datar, pagaryuang, PAD

Penjualan karcis Istano  Pagaruyuang capai  Rp1,5 Miliar

Pengunjung memadati kawasan objek wisata Istano Basa Pagaruyuang Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. (Antara Sumbar/Adi Prima.)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Penjualan karcis pada objek wisata Istano Basa Pagaruyuang yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) mencapai angka Rp1.5 miliar selama libur Lebaran 2018.

Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Tanah Datar, Edi Susanto di Batusangkar, Sabtu, mengatakan jumlah tersebut mulai terhitung semenjak tanggal 9 hingga 20 Juni lalu.

"Jumlah pengunjung Istano Basa Pagaruyuang saat libur lebaran tahun ini mencapai 118.000 orang, sementara pada tahun sebelumnya hanya sebanyak 97.000 ribu orang," katanya.

Ia menyebutkan, hal tersebut berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tanah Datar yang untuk tahun ini ditargetkan sebanyak Rp6 miliar untuk sektor pariwisata.

"Hingga pertengahan tahun ini realisasi PAD sudah mencapai Rp3,2 miliar dari target Rp6 miliar atau sudah mencapai 53,99 persen," katanya.

Lebih lanjut Edi menjelaskan total jumlah kunjungan ke Tanah Datar selama libur lebaran ini lebih kurang mencapai angka 169.000 pengunjung. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan banyaknya karcis yang terjual pada masing-masing objek wisata yang ada.

Pada objek wisata Tanjung Mutiara terdapat lebih kurang 11.300 pengunjung, Batu Angkek-angkek di Sungayang sekitar 1.237 orang serta Puncak Pato dan Air Terjun Lembah Anai sebanyak 10.000 orang.

Untuk Panorama Tabek Patah kunjungan mencapai 5.500 orang, Puncak Aua Sarumpun sekitar 3.500, Kincir Kembar Tiga sebanyak 3.000, Pemandian Air Panas Padang Gantiang sebanyak 5.000 serta Desa Adat Pariangan sebanyak 26.000 pengunjung.

"Untuk mengejar PAD selanjutnya, masih terdapat beberapa kegiatan wisata dan hingga akhir tahun ini diperkirakan akan banyak wisatawan dari mancanegara," kata dia.

Sementara itu Ketua DPRD Tanah Datar, Anton Yondra mengatakan pariwisata merupakan salah satu sektor penunjang PAD di daerah tersebut.

Menurut dia, pihak pemerintah kabupaten hendaknya bersinergi dengan para pengelola pariwisata yang ada di nagari, sebab kunjungan wisatawan ke objek wisata tersebut juga akan berdampak pada PAD Tanah Datar.***3***