BI: sektor bangunan mendominasi investasi Sumbar triwulan I 2018

id Endy Dwi Tjahjono

BI: sektor bangunan mendominasi investasi Sumbar triwulan I 2018

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Realisasi penanaman modal asing dan domestik triwulan I mencapai 35,3 persen dari target penanaman modal total keseluruhan 2018 yang mencapai Rp4,23 triliun
Padang, (Antaranews Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat mencatat investasi di provinsi itu pada triwulan I 2018 didominasi oleh sektor bangunan menandai maraknya pembangunan fisik.

"Investasi di awal 2018 menunjukan peningkatan ditopang oleh sektor fisik dengan pertumbuhan 4,11 persen atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya 2,76 persen," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Endy Dwi Tjahjono di Padang, Kamis dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Sumbar.

Menurutnya investasi swasta khususnya penanaman modal asing menjadi pendorong utama ekspansi investasi Sumatera Barat.

"Realisasi penanaman modal asing dan domestik triwulan I mencapai 35,3 persen dari target penanaman modal total keseluruhan 2018 yang mencapai Rp4,23 triliun," kata dia.

Ia menyebutkan realisasi penanaman modal asing mencapai 42,45 ribu dolar Amerika Serikat terutama di bidang panas bumi di Kabupaten Solok Selatan.

Selain itu dimulainya pembangunan ruas pertama jalan tol Padang -Sicincin turut berkontribusi pada peningkatan investasi di Sumbar.

Pada sisi lain peran investasi pemerintah pada triwulan I masih minim dan sebagian berupa gedung pemerintahan.

Meskipun demikian serapan belanja modal pemerintah mencapai 1,93 persen atau lebih tinggi dibandingkan serapan modal belanja pemerintah triwulan sebelumnya.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menegaskan akan menindak tegas aparatur sipil negara (ASN) yang menghambat proses perizinan investasi di provinsi itu.

"Sumbar terbuka lebar untuk investasi, kalau ada pegawai yang macam-macam laporkan, biar saya pecat," kata Irwan.

Menurut Irwan pihaknya telah menerapkan bebas biaya dalam pengurusan izin investasi di provinsi kecuali hal-hal yang diatur oleh perda.

"Kalau surat izin gratis, tidak perlu bayar syaratnya pihak yang ingin investasi harus serius," ujarnya.

Ia menceritakan sudah sering menemukan orang menawarkan investasi di Sumbar ternyata yang bersangkutan adalah broker atau perantara.

Kalau benar-benar serius ingin invetasi dimana ada kendala akan saya bantu, lanjutnya.

Terkait adanya pandangan salah satu kendala investasi di Sumbar adalah persoalan tanah Irwan memastikan semua hal itu bisa diatasi dengan pendekatan budaya.

"Kalau memang niat kita baik, datangi masyarakat jelaskan maksud dan tujuan, mereka akan menerima, syaratnya jangan ada yang disembunyikan, lanjut dia.

Irwan mengatakan salah satu cara mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah melalui investasi karena Anggaran Pendapatan Belanja Daerah nilainya kecil, Sumbar terbatas. (*)