Padang, (Antaranews Sumbar) - Akademisi bidang biologi dan lingkungan dari STKIP PGRI Sumbar Fachrul Reza, M.Si menilai pemerintah harus memperkuat pelayanan dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup terpadu.
"Hal ini mengharuskan pemerintah mengubah persepsi sosialisasi dalam hal persuasif atau ajakan menjadi pelayanan secara maksimal," ujarnya di Padang, Selasa.
Sebagai contoh dalam hal pengelolaan sampah terpadu, pemerintah perlu maksimal bekerja untuk memenuhi tuntutan dari kebersihan dan kelestarian alam.
Menurutnya pemerintah memiliki wewenang dan tugas untuk mengelola sampah dan itu perlu dilaksanakan secara menyeluruh.
Artinya dengan petugas atau relawan kebersihan yang telah ditetapkan, sampah dapat dikelola dengan baik sehingga volume timbulan berkurang.
Bukan lagi kata dia mengandalkan sosialisasi atau ajakan kepada masyarakat untuk hidup bersih dan mengarahkan dalam pengelolaan terpadu seperti memilah, memilih atau mendaur ulang.
"Intinya bukan arahan warga untuk mengurangi sampah, namun meningkatkan pelayanan untuk membersihkan sampah tersebut," ujar dia.
Bila hal ini telah maksimal dilaksanakan dan terlihat nyata oleh warga, maka kekurangan yang muncul seperti terbatasnya sumber daya manusia, masyarakat secara sukarela akan memberikan bantuan.
Contoh lain dalam pengadaan seminar konservasi atau lingkungan di perguruan tinggi, sebagian peserta seminar merupakan akademisi, mahasiswa, pegawai dan segelintir yang masyarakat biasa.
Padahal pada praktik dan pembahasannya berkaitan dengan perkembangan kehidupan masyarakat banyak.
Akibatnya informasi hanya beredar di seputar kampus dan instansi dan sedikit yang masuk ke masyarakat.
Seharusnya pemerintah menjadikan masyarakat peserta utama dalam seminar tersebut sehingga hasilnya lebih teraplikasi dan program tepat sasaran.
Termasuk juga workshop, masyarakat diajarkan berlatih beternak, bertani, berkebun serta melakukan motivasi penelitian.
Di sinilah kesempatan pemerintah untuk menggaet peneliti, akademisi atau mahasiswa dalam membantu kinerja pelestarian, pengelolaan kebun dan hutan atau inventarisasi sumber daya hayati.
Dengan begitu juga akan memajukan semua sektor, program pemerintah berjalan lancar, aplikasi penelitian tepat sasaran, dan inovasi secara berkelanjutan. ***3***
Berita Terkait
Menag jalani isolasi di rumah sakit
Senin, 21 September 2020 11:55 Wib
Menag terkonfirmasi positif COVID-19
Senin, 21 September 2020 10:33 Wib
Seharusnya ulama dilindungi, Menag: Alasan apapun tidak benarkan penusukan Syekh Ali Jaber
Selasa, 15 September 2020 6:21 Wib
Sambut Tahun Baru Hijriyah, Menag ajak umat menuju Indonesia maju
Rabu, 19 Agustus 2020 10:06 Wib
Arab Saudi putuskan batasi jamaah haji, ini tanggapan Menteri Agama Fachrul Razi
Selasa, 23 Juni 2020 9:43 Wib
Jamaah yang telah melunasi Bipih akan diberangkatkan pada 2021
Selasa, 2 Juni 2020 12:11 Wib
Keputusan soal keberangkatan haji Indonesia diundur sampai 1 Juni 2020
Selasa, 19 Mei 2020 14:27 Wib
Ini ajakan Menag terkait tragedi yang menimpa muslim di India
Minggu, 8 Maret 2020 11:00 Wib