Asita: pariwisata harus dikemas secara industri

id ASITA,Asnawi Bahar,Industri Pariwisata

Asita: pariwisata harus dikemas secara industri

Empat kepala daerah yang berkunjung ke seribu rumah gadang yaitu Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz, serta Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria. (ANTARA SUMBAR/Dokumentasi Humas Pemkab Solok Selatan)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Asnawi Bahar mengatakan pengembangan sektor wisata harus dikemas secara industri bukan sekadar sesuai tatanan birokrasi.

"Pengembangan wisata tidak sekadar menjual keindahan alam semata tetapi sudah saatnya dikemas sebagai suatu industri pariwisata dan selama ini pengembangan wisata jadi monoton karena hanya dilakukan secara birokrat," katanya saat dihubungi dari Padang Aro, Senin.

Menurut dia, kepala daerah harus mampu mengubah pola pikir pejabat pariwisatanya terutama kepala Dinas Pariwisata masing-masing untuk tidak bertindak selaku birokrat saja melainkan sudah memposisikan diri sebagai CEO industri pariwisata dalam menarik wisatawan.

Menata kawasan wisata, katanya, harus diselaraskan dengan penyediaan fasilitas penginapan, kuliner yang berbasis lokal dan internasional.

Selanjutnya, perlu diperhatikan faktor-faktor penunjang kemajuan wisata seperti kemudahan akses aksesibilitas.

"Wisata menjadi tambah menarik bila dijangkau dengan mudah," ujarnya.

Selain itu, atraksi menjadi produk utama destinasi wisata setelah itu baru penyediaan segala fasilitas pendukung yang bisa memenuhi kebutuhan wisatawan selama berada di destinasi.

Terkait kunjungan empat kepala daerah ke seribu rumah gadang, Asita mengapresiasinya dan sinergitas yang tumbuh itu harus sinkron dan berkelanjutan.

Sementara itu pegiat wisata Sumbar Yulnofrins Napilus mengatakan kedatangan empat kepala daerah ke kawasan Saribu Rumah Gadang akan berdampak positif bagi promosi.

"Yang paling utama adalah manfaat positif untuk promosi pariwisata Solok Selatan, khususnya seribu rumah gadang," ujarnya.?

Menurutnya kepala daerah adalah tokoh yang dimonitor dan dijadikan referensi untuk banyak hal.

Ke depan katanya, perlu peningkatan mendasar untuk seluruh stakehokders dalam memajukan pariwisata.

Selain itu pentingnya membangun kesadaran kolektif tentang aspek Pariwista dari atas hingga bawah secara vertikal dan horizontal.?

"Memajukan pariwisata tidak bisa hanya mengandalkan kepala daerah saja tetapi menjadi tanggungjawab bersama," katanya.

Sebelumnya empat kepala daerah di Sumatera Barat mengunjungi perkampungan adat terpopuler di Indonesia yaitu kawasan saribu rumah gadang di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, Minggu (25/6).

Empat kepala daerah yang berkunjung ke seribu rumah gadang yaitu Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, dan Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz, serta Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria.

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria mengatakan, kedatangan Bupati Dharmasraya, Walikota Bukittinggi dan Wakil Walikota Payakumbuh ke seribu rumah gadang merupakan kehormatan tersendiri bagi Kabupaten itu.

Kepala daerah tersebut katanya, terbukti mempunyai visi yang jelas untuk kemajuan pariwisata di Sumatera Barat khususnya dan siap untuk bersinergi antara satu daerah dengan lainnya.

"Kami berempat sudah sepakat untuk memajukan pariwisata di Sumatera Barat dengan sinergitas yang baik kami yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama, Inshaa Allah akan lahir Bali kedua di Indonesia," ujarnya. (*)