Harga TBS kelapa sawit dan getah gambir di Pesisir Selatan anjlok

id gambir

Harga TBS kelapa sawit dan getah gambir di Pesisir Selatan anjlok

Petani gambir asal Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan menjemur gambir hasil produksi mereka. (ANTARA SUMBAR / Didi Someldi Putra)

Sejak sebulan terakhir hingga saat ini harga getah gambir bertahan pada kisaran Rp15 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram
Painan, (Antaranews Sumbar) - Harga dua komoditas yakni tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dan getah gambir di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat anjlok lebih dari seratus persen.

"Sejak sebulan terakhir hingga saat ini harga getah gambir bertahan pada kisaran Rp15 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram," kata seorang petani gambir di Kecamatan Sutera, Pedi (51) di Painan, Senin.

Kendati demikian tambahnya, hal tersebut tidak mengurungi niat para petani untuk memanen getah gambir karena hampir rata-rata mereka telah menanami seluruh ladang mereka dengan tanaman gambir.

Hal tersebut karena "demam" gambir yang dialami para petani akibat harga getah gambir yang sebelumnya dihargai Rp100 ribu per kilogram pada 2017.

"Situasi saat ini memaksa petani untuk tetap memanen getah gambir walaupun harganya terus anjlok karena tidak ada lagi tanaman lain yang bisa diandalkan karena kebanyakan dari kami terlena dengan harga gambir yang dulunya meroket," ungkapnya.

Sementara itu, petani kelapa sawit di Kecamatan Lengayang, Juniar (47) menyebutkan sejak seminggu jelang Lebaran 2018 harga tandan buah segar kelapa sawit terus anjlok dari Rp1.200 menjadi Rp800 hingga harga terakhir menjadi Rp650 per kilogram.

Harga tersebut, ujarnya, bertahan hingga saat ini. Ia dan petani kelapa sawit lainnya berharap agar harga berangsur-angsur naik.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan setempat, Jumsu Trisno menyebutkan luas areal tanaman gambir di daerah itu mencapai 14.313 hektare dengan total produksi sepanjang 2017 mencapai 6.798,6 ton, sementara luas perkebunan kelapa sawit milik masyarakat sekitar 75.092 hektare dan milik perusahaan sekitar 80.486 hektare.

Hanya saja, sebutnya harga kedua komoditas cukup fluktuatif, mengantisipasinya khusus tandan buah segar kelapa sawit pihaknya akan menguji rendemen sehingga diketahui kualitas rendemen tandan buah segar kelapa sawit dan akan dijadikan sebagai patokan dalam penetapan harga.

Begitu juga dengan gambir, pihaknya berencana untuk menguji kadar katekin, dengan dokumen uji katekin tersebut nantinya petani melalui organisasinya bisa membuat kontrak kerjasama dengan perusahaan pengelola gambir mulai dari kemampuan dalam menyediakan hingga penetapan harga. (*)