Pulang kampung, perantau Solok adakan beragam kegiatan semarakkan lebaran

id perantau solok

Pulang kampung, perantau Solok adakan beragam kegiatan semarakkan lebaran

Kegiatan Lomba Tahfidz dan MTQ dalam acara "pulang basamo" perantau Tanjung Alai, pada Jumat. (Antara/ Tri Asmaini) (.)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Perantau Solok asal Nagari Tanjung Alai, Kecamatan X Koto Singkarak dari berbagai daerah di Indonesia berusaha membangun daerahnya saat "pulang basamo" atau pulang bersama ke XI pada lebaran Idul Fitri 2018.

"Perantau dari Persatuan warga Tanjung Alai (perwata) datang dari Batam, Bengkulu, Jakarta, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat," kata Wali Nagari Tanjung Alai, Liherdi di Tanjung Alai, Sabtu.

Ia menyebutkan kegiatan "pulang basamo" di Nagati tersebut diadakan setiap tiga tahun sekali yang diikuti sekitar 2.000 orang perantau pada 2018.

"Para perantau yang pulang kampung biasanya akan melakukan berbagai kegiatan untuk mempererat jalinan silaturahmi," katanya.

Selain itu, para perantau akan membantu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian warga nagari dengan berbagai program pembangunan daerah lainnya.

Ada berbagai kegiatan yang diangkat pada "pulang basamo 2018" seperti Lomba Tahfidz dan MTQ, acara kesenian, lomba masak samba "ubek piriang", bakti sosial dan santunan dhuafa, sunatan massal, penanaman seribu pohon, dan lainnya.

Ia berharap kegiatan rutin tiga tahunan tersebut dapat terus meningkatkan hubungan silaturahmi dengan orang kampung dengan orang rantau.
Sehingga didapatkan persamaan persepsi untuk membangun nagari lebih baik kedepannya.

Sementara Wakil Ketua DPP Perwata, Junaidi Akbar, mengatakan kegiatan "pulang basamo" dilakukan agar menyatukan perasaan orang kampung dengan orang rantau.

"Dengan kegiatan ini, secara tidak langsung perantau yang tidak pulang juga ikut membangun kampung dengan bantuan uang untuk pembangunan dan santunan anak yatim atau dhuafa," ujarnya. .

Beberapa kegiatan berlangsung meriah seperti lomba tahfidz dan MTQ, dan sunatan massal akan diikuti ratusan anak.

Acara akan dilanjutkan dengan Mubes untuk menentukan pembangunan apa yang akan dilanjutkan di nagari tersebut.

Ia berharap berbagai kegiatan perwata dalam pulang bersama hingga 25 Juni 2018 dapat mempersatukan orang nagari dan perantau, sehingga semakin sukses dan bisa berbuat lebih banyak untuk memajukan daerah seperti pembangunan wisata di Puncak Tanjung Alai. (*)