Kuota elpiji bersubsidi di Pariaman 54.390 tabung/bulan

id elpiji 3 kg,kuota elpiji bersubsidi pariaman

Kuota elpiji bersubsidi di Pariaman 54.390 tabung/bulan

Tabung elpiji 3 Kg.

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Kuota elpiji bersubsidi yang disalurkan dua agen Pertamina kepada 46 pangkalan di Kota Pariaman, Sumatera Barat, mencapai 54.390 tabung per bulan.

Khusus selama bulan puasa dan Idul Fitri 1439 hijriah, pemerintah daerah bersama Pertamina mendistribusikan elpiji tiga kilogram lebih cepat agar tidak terjadi antrean panjang di setiap pangkalan, kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit di Pariaman, Kamis.

"Tidak ada penambahan kuota saat Lebaran, hanya jadwal pendistribusian dipercepat beberapa hari," katanya.

Pada Maret 2018, pemerintah daerah telah menyurati 46 pangkalan elpiji agar tidak menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp17 ribu per tabung.

Dinas terkait beberapa waktu lalu telah memberikan surat teguran kepada beberapa pangkalan elpiji karena diduga menjual di atas HET.

"Pangkalan elpiji yang menaikkan harga akan ditegur, jika masih membandel maka izin usahanya bisa dicabut oleh pemerintah daerah," katanya.

Pencabutan izin usaha tersebut untuk melindungi konsumen.

Ia meminta masyarakat agar melapor ke dinas terkait apabila menemukanm pangkalan elpiji tiga kilogram yang menjual di atas HET.

Pemerintah daerah kata dia, telah berupaya agar pendistribusian gas bersubsidi tersebut tepat sasaran salah satunya melalui surat edaran Wali Kota Pariaman kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam surat edaran tersebut disebutkan bahwa setiap ASN diminta agar tidak menggunakan gas bersubsidi karena diperuntukkan khusus bagi kalangan ekonomi kurang mampu.

Seorang pengecer elpiji tiga kilogram Rafki (45) di Pariaman mengatakan sudah satu minggu menjelang puasa tidak bisa mendapatkan gas tersebut. Bahkan setiap membeli ke pangkalan harus menebus Rp20 ribu hingga Rp23 ribu per tabung.

"Harganya memang di atas HET dan terpaksa dijual Rp25 ribu kepada konsumen," ujar dia.

Pihaknya berharap pemerintah daerah dapat menstabilkan harga dan pasokan elpiji tiga kilogram agar tidak merugikan masyarakat. (*)