Arus Balik - Macet panjang sebabkan rute Bukittinggi-Kelok 9 dibutuhkan waktu sekitar delapan sampai sembilan jam

id macet

Arus Balik - Macet panjang sebabkan rute Bukittinggi-Kelok 9 dibutuhkan waktu sekitar delapan sampai sembilan jam

Macet. (ANTARA SUMBAR/ Mario S Nasution)

Kemacetan yang terjadi pada arus balik di H+3, Rabu, diakibatkan oleh tingginya intensitas kendaraan dan keluar masuk kendaraan  pada titik-titik keramaian seperti di pasar, rumah makan, pusat penjualan oleh-oleh dan masjid,
50 Kota, (Antaranews Sumbar) - Akibat kemacetan panjang antara Bukittinggi menuju Kelok 9 di Kabupaten 50 Kota dibutuhkan waktu sekitar delapan hingga sembilan jam untuk menempuh jarak sepanjang 55 kilometer tersebut.

Kemacetan yang terjadi pada arus balik di H+3, Rabu, diakibatkan oleh tingginya intensitas kendaraan dan keluar masuk kendaraan pada titik-titik keramaian seperti di pasar, rumah makan, pusat penjualan oleh-oleh dan masjid.

Vara (22), baru tiba di Kelok 9 pada pukul 21.43 WIB setelah berangkat dari Bukittinggi pada pukul 11.00 WIB. Sebagian besar kendaraan yang melalui jalur tersebut bernomor polisi BM (Riau) lalu BA, BH (Jambi), BG (Sumsel) dan B.

Menurut Vara kondisi seperti ini selalu terulang setiap tahun karena jembatan Kelok 9 yang di resmikan pada 2013 itu tidak sekadar penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dan Riau tetapi juga menjadi objek wisata bagi sebagian pemudik.

Bentuk jembatan yang berkelok sembilan dan mendaki tebing vertikal setinggi 58 meter menjadikan jembatan tersebut memiliki daya tarik tersendiri.

Di sepanjang jalan terlihat petugas mengatur lalu lintas agar arus balik bisa berjalan lancar. Di masa mendatang di perlukan rekayasa lalu lintas yang lebih efektif lagi di masa Lebaran, agar masa tempuh yang biasanya 1,5-2 jam itu tidak molor terlalu lama.

Wikipedia mencatat, Kelok 9 terletak sekitar 30 km sebelah timur Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, menuju Provinsi Riau. Jalan ini membentang sepanjang 300 meter di Jorong Aie Putiah, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat dan merupakan bagian dari ruas jalan penghubung Lintas Tengah Sumatera dan Pantai Timur Sumatera.

Jalan ini memiliki tikungan yang tajam dan lebar sekitar 5 meter, berbatasan dengan jurang, dan diapit oleh dua perbukitan di antara dua cagar alam: Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.

Lepas dari jembatan Kelok 9 menuju Provinsi Riau arus balik berjalan lancar, iring-iringan kendaraan terlihat panjang di tengah malam. Pemudik agaknya tidak khawatir dengan keamanan di ruas jalan Sumatera Barat - Riau tersebut.(*)