Sampah Kelapa di Padang 21 Ton per Hari

id sampah kelapa

Sampah Kelapa di Padang 21 Ton per Hari

PADANG, 3/1 - Sampah bekas sajian minuman kelapa muda berhamburan di kawasan Pantai Purus, Kota Padang, Kamis (3/1). Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya serta minimnya perhatian pemerintah mengakibatkan objek wisata tersebut menjadi kotor dan mengganggu keindahan. FOTO: ANTARASUMBAR/Syafril Adriansyah/13

Oleh Mario Sofia Nasution

Padang, (Antaranews Sumbar) - Volume sampah kulit dan batok kelapa muda meningkat selama Ramadhan 1439 Hijriah di Kota Padang, Sumatera Barat mencapai 21 ton per hari, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup setempat, Al Amin.

"Peningkatan volume sampah kelapa itu sudah dimulai sejak awal Ramadhan," kata dia di Padang, Minggu.

Hal itu terjadi karena masyarakat Padang gemar meminum air kelapa muda saat berbuka puasa.

Hampir di setiap persimpangan jalan juga bermunculan penjual air kelapa muda dadakan. Masing-masing memiliki puluhan stok buah kelapa muda.

"Tingginya minat masyarakat membeli air kelapa membuat jumlah sampah yang dikumpulkan semakin bertambah dari hari biasanya, namun kami tetap bisa melakukan pembersihan," kata Al Amin.

Selain sampah kelapa, sampah rumah tangga juga tetap diangkut sesuai jadwal selama Ramadhan. Total volume sampah yang dihasilkan masyarakat berpenduduk sekitar 900 ribu jiwa itu per hari mencapai 500 ton.

Jumlah tersebut, katanya mengalami peningkatan dari hari biasanya yang hanya berkisar sekitar 450 ton per harinya.

"Kenaikan jumlah tersebut telah kami antisipasi dengan penambahan jadwal jumlah pengangkutan sampah masyarakat yakni sebanyak dua kali pada malam hari dan satu kali pada sore harinya," kata dia.

Titik yang menjadi perhatian adalah lokasi pasar tempat menjual makanan berbuka puasa, selain itu kawasan ramai dikunjungi masyarakat juga menjadi tempat memproduksi sampah.

"Sampah masyarakat banyak di produksi saat menjelang berbuka dan malam hari sehingga langsung kami kumpulkan agar kota tetap bersih di pagi hari," kata dia.

Ia mengatakan sampah tersebut akan diangkut oleh 87 unit mobil yang mengambil sampah masyarakat dari tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir di kawasan Lubuk Minturun.

Personel dan sarana yang dimiliki saat ini memang belum memadai namun pihaknya berusaha bekerja optimal untuk menjaga kota tetap bersih dari sampah.

"Kami juga mengimbau masyarakat agar membuah sampah pada tempat dan waktu yang telah ditentukan sehingga tidak ada lagi sampah pada pagi hari," kata dia.*