Jalan Sumbar Steril dari Angkutan Barang pada H-3 Lebaran 2018

id arus mudik

Jalan Sumbar Steril dari Angkutan Barang pada H-3 Lebaran 2018

Pengendara sepeda motor melintas di jalan Inspeksi Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa (7/9). Memasuki H-3 Lebaran, ribuan kendaraan memadati jalur mudik sepeda motor menuju Jawa Barat dan Jawa Tengah, dan diperkirakan pada arus mudik 2010 ini minimal 500.000 kendaraan yang akan melalui jalur Cawang-Kali Malang-Bekasi. (FOTO ANTARA/Yudhi Mahatma/ed/ama/10)

Jalan di Sumatera Barat steril dari angkutan barang dari pada H-3 atau 12 Juni pukul 00.00 WIB hingga 20 Juni 2018 pukul 00.00 WIB.
Padang, (Antaranews Sumbar) - Jalan yang dimanfaatkan sebagai jalur mudik di Sumatera Barat steril dari angkutan barang dari pada H-3 atau 12 Juni pukul 00.00 WIB hingga 20 Juni 2018 pukul 00.00 WIB, kata Kepala Dinas Perhubungan setempat, Amran di Padang, Jumat.

"Angkutan barang yang terkena aturan ini adalah mobil dengan Jumlah Berat yang Diizinkan (JBI) lebih dari 7000 kilogram, yang mengangkut bahan galian, bahan tambang, minyak sawit dan bahan bangunan," ujarnya.

Larangan itu dilakukan untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas pada libur lebaran 2018 agar pemudik bisa merasa labih nyaman dalam berkendara.

Aturan itu termaktub dalam Surat Edaran Dinas Perhubungan Sumbar Nomor 551.2/654/DISHUB-SB/2018 tertanggal 8 Juni 2018.

Sesuai Permenhub nomor 34 tahun 2018 tentang pengaturan lalu lintas pada masa angkutan lebaran 2018 angkutan barang yang diperbolehkan melintas yakni mengangkut bahan bakar minyak dan bahan bakar gas, ternak, hantaran pos dan uang, angkutan mudik dan mobil yang mengangkut sepeda motor.

"Edaran ini sudah disampaikan pada Dinas Perhubungan kabupaten dan kota, untuk membantu pengawasan di lapangan, kata Amran.

Selain itu untuk memberikan kenyamanan pada pemudik, dua Jembatan Timbang Oto (JTO) di Sumbar yang telah berfungsi masing-masing JTO Kiliran Jao di Kabupaten Sijunjung dan JTO Tanjung Balit di Kabupaten Limapuluh Kota difungsikan sebagai rest area.

Pemudik dapat memanfaatkan lokasi yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan tersebut untuk beristirahat dan melepas penat sejenak, sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Arus mudik ke Sumbar diperkirakan mencapai puncak pada H-3 dan arus balik pada H+4.

Jumlah pemudik tahun ini diprediksi turun dari 2017 yang mencapai 3,5 juta orang. Hal itu dipicu karena melemahnya perekonomian dan bertepatan dengan tahun ajaran baru.

Diperkirakan jumlah pemudik Sumbar pada 2018 dua juta orang.*