Bupati Agam imbau pemudik laporkan angkutan umum ugal-ugalan

id pasang stiker

Bupati Agam imbau pemudik laporkan angkutan umum ugal-ugalan

Bupati Agam Indra Catri memasang stiker angkutan lebaran di Terminal Antokan Lubukbasung, Jumat (8/6). (Antara Sumbar/Yusrizal)

Ini untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada pemudik saat lebaran, karena penyebab kecelakaan lalu lintas kebanyakan dari sopir ugal-ugalan saat mengendarai kendaraannya
Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Bupati Agam, Sumatera Barat Indra Catri mengimbau warga setempat untuk melaporkan sopir angkutan umum apabila mereka ugal-ugalan di jalan raya saat mudik dan balik Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Para pelapor akan kita beri penghargaan dan nama pelapor akan dijamin kerahasiaannya," katanya saat pencanangan angkutan lebaran di Terminal Antokan Lubukbasung, Jumat (8/6).

Selain itu penumpang juga diminta melaporkan sopir yang menurunkan penumpang di sembarang tempat.

Kemduian sopir yang terlibat obat-obatan terlarang, mengendarai mobil yang tidak layak jalan dan lainnya.

Pihaknya berharap pihak kepolisian mengambil sikap tegas kepada mereka yang terlibat obat-obatan terlarang. Bagi kendaraan tidak layak jalan, akan ditinjau izin usahanya.

"Ini untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada pemudik saat lebaran, karena penyebab kecelakaan lalu lintas kebanyakan dari sopir ugal-ugalan saat mengendarai kendaraannya," katanya.

Untuk memberikan rasa nyaman saat mudik, pemerintah setempat bekerja sama dengan Polres Agam dan Polres Bukittinggi telah mempersiapkan beberapa kegiatan untuk mensukseskan angkutan lebaran dengan cara mensiagakan petugas kesehatan, SAR, pemadam kebakaran dan lainnya.

Selain itu, memasang papan petunjuk, papan informasi dan imbauan pada ruas jalan yang strategis maupun pada ruas jalan yang selalu dijadikan jalur alternatif.

Sebelumnya, Polres Agam AKBP Ferry Suwandi mengatakan, pada Operasi Ketupat Singgalang 2018 pihaknya mengerahkan 200 personel, mendirikan empat pos pengamanan dan tujuh pos pantau.

Dalam operasi itu, pihaknya memfokuskan untuk mengamankan Kelok 44 dengan cara mendirikan tiga pos pengamanan di Kelok 1, Kelok 32 dan Kelok 44.

"Ini dilakukan karena Kelok 44 itu merupakan daerah rawan longsor saat curah hujan tinggi, jalan berukuran kecil dan banyak bengkolan," katanya. (*)