Skenario Polda Sumbar dalam mengatasi kemacetan jalur Padang-Bukitinggi

id Kemacetan Padang-Bukittinggi,Arus Lebaran,Polda Sumbar

Skenario Polda Sumbar dalam mengatasi kemacetan jalur Padang-Bukitinggi

Pemaparan Polda Sumbar dalam mengatasi kemacetan saat arus mudik dan libur lebaran di Pasar Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar. (ANTARA SUMBAR/Ikhwan Wahyudi)

Padang Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Polda Sumatera Barat mengungkapkan terdapat empat sumber kemacetan pada jalur utama Padang menuju Bukittinggi yang selama ini selalu menjadi persoalan saat arus mudik Lebaran.

" Berdasarkan identifikasi yang dilakukan, ada empat titik sumber kemacetan pada jalur Padang-Bukittinggi yaitu Pasar Lubuk Alung, Kawasan Lembah Anai, Pasar Koto Baru Padang Panjang dan Pasar Padang Luar," kata Dirlantas Polda Sumbar Kombes Polisi Singgamata di Padang Pariaman, Kamis.

Kombes Singgamata menyampaikan hal itu pada rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI dalam rangka kunjungan kerja spesifik memantau persiapan mudik di Sumbar yang digelar di ruangan VIP Bandara Internasional Minangkabau.

Menurut dia, dalam kondisi normal perjalanan dari Padang menuju Bukittinggi yang berjarak sekitar 100 kilometer hanya memakan waktu sekitar 2,5 jam.

"Tapi saat lalu lintas padat apalagi ketika Lebaran waktu tempuhnya bisa menjadi delapan jam," ujar Dirlantas Polda Sumbar.

Untuk mengatasi kemacetan di Pasar Lubuk Alung akan dilakukan rekayasa arus lalu lintas dan apabila kepadatan sudah cukup tinggi, pengendara akan diarahkan melalui jalur alternatif seperti yaitu belok kiri di Simpang Lubuk Alung, Pariaman menuju Sicincin.

Kemudian di Pasar Lubuk Alung para pedagang yang berjualan di badan jalan akan ditertibkan dan di sisi kiri dan kanan jalan dipasang barikade.

Selanjutnya untuk Kawasan Lembah Anai di Kabupaten Tanah Datar, sumber kemacetan berada di dekat lokasi air terjun akibat banyak kendaraan yang parkir di sisi kanan dan kiri jalan menyebatkan antrean kendaraan hingga 10 kilometer.

"Tahun ini kami melarang pengunjung air terjun untuk parkir di sisi jalan karena menjadi pemicu kemacetan," kata dia.

Singgamata memastikan tidak akan ada kompromi apalagi saat arus padat.

"Jangan karena sekelompok orang yang ingin parkir, jadi korban ratusan orang sehingga terganggu perjalanannya," ujarnya.

Berikutnya untuk Pasar Koto Baru di Kabupaten Tanah Datar setelah dilakukan identifikasi permasalahannya adalah kapasitas bangunan yang tidak mampu menampung pedagang sehingga transaksi akhirnya dilakukan di badan jalan.

"Dalam kondisi normal tidak ada masalah dengan badan jalan, namun ketika hari pasar akan tumpah ke jalan aktivitas perdagangan," kata dia.

Menurut Kombes Singgamata, solusi jangka panjang adalah memperluas bangunan pasar dan solusi jangka pendek adalah memindahkan lokasi parkir mobil dan motor ke lokasi baru yang ada dekat pasar.

"Pada pedagang akan diarahkan ke dalam dan di sisi jalan akan dipasang barikade agar arus lalu lintas tidak tersendat," kata dia.

Bahkan di Pasar Koto Baru tersebut dipasang kamera pemantaua/ CCTV untuk memantau situasi lalu lintas di kawasan itu yang terubung dengan Regional Traffic Management Centre (RTMC) Ditlantas.

Terakhir di Pasar Padang Luar akan dipasang barikade di sisi kanan dan kiri jalan agar arus lalu lintas lebih mengalir dan pengendara bisa tertib.

"Jika sudah sangat padat akan diberlakukan arus satu arah oleh petugas dan yang lain akan dialihkan," kata dia.

Singgamata optimistis pada mudik tahun ini kemacetan di jalur Padang Bukittinggi bisa ditekan dan kelancaran arus bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu. (*)