Sampah plastik, ini dampaknya bagi lingkungan

id Sampah Plastik,Hari Lingkungan Hidup

Sampah plastik, ini dampaknya bagi lingkungan

Tiga botol berisi bahan bakar minyak jenis premium dan solar hasil olahan dari plastik ditunjukkan saat pelatihan dan sosialisasi pengolahan sampah plastik di Bandung, Jawa Barat, Senin (21/5). Gerakan Tarik Plastik (Get Plastic) merupakan kampanye peduli sampah plastik di 15 kota di pulau Jawa dan Bali untuk menggerakan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan terutama sampah plastik. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/ama/18

Padang, (Antaranews Sumbar) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Barat meminta masyarakat mengurangi pemakaian plastik agar lingkungan tidak tercemar yang juga berdampak pada perubahan iklim.

"Ketika sudah menjadi sampah plastik memiliki pengaruh yang cukup besar pada kehidupan, sehingga penggunaannya memang harus dikurangi," kata Sekretaris DLH Sumatera Barat, Novarita di Padang, Selasa.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam momentum peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang ditetapkan setiap 5 Juni dalam Konferensi Stockholm yang merupakan konferensi pertama PBB soal lingkungan hidup manusia pada 1972.

Pengaruhnya, sebutnya selain menyebabkan banjir, juga pada pencemaran udara jika sampah plastik dibakar dalam jumlah besar. Oleh sebab itu solusinya yakni dengan mengurangi pemakaiannya.

Kemudian bisa didaur ulang, atau dijadikan bahan untuk membuat kerajinan dan pra karya. Apalagi, lanjutnya penguraian sampah plastik cukup lama membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Ia juga mendorong para guru memasukkan pemanfaatan sampah plastik untuk dijadikan karya seni, sehingga generasi penerus bangsa sudah paham bahwa pemakaian sampah plastik harus diminimalisasi.

"Melalui pembelajaran di sekolah juga merupakan upaya pengendalian sampah plastik di masa depan," kata dia.

Berdasarkan data DLH Sumatera Barat pada 2017 volume sampah secara umum di provinsi itu mencapai 2.392 ton per hari. Jumlah sampah di Kota Padang merupakan yang terbanyak yakni 494 ton per hari.

Selain Padang, daerah lainnya yang menjadi penyumbang banyak sampah adalah Kota Bukittinggi 183 ton perhari, Kabupaten Pasaman 162,25 ton, Pasaman Barat 162,18 ton, dan Agam 145,29 ton per hari.

Di samping sosialisi, DLH juga menggiatkan program bank sampah yang dinilai cukup efektif untuk mengurangi volume sampah.

Jumlah bank sampah di Sumbar saat ini sekitar 70, namun yang aktif terdapat 50 unit yang melayani masyarakat menabung sampah. (*)