Emma Yohanna sosialisasikan empat pilar MPR-RI di Pasaman Barat

id Sosialisasi empat pilar MPR,Emma Yohana

Emma Yohanna sosialisasikan empat pilar MPR-RI di Pasaman Barat

Anggota DPD-RI, Hj. Emma Yohanna menyosilalisasikan empat pilar MPR-RI dadampingi Bupati Pasaman Barat, Syahiran di Auditorium Kantor Bupati Pasaman Barat, Rabu (30/5). (ANTARA SUMBAR/Altas Maulana)

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar)- Anggota DPD-RI asal pemilihan Sumatera Barat (Sumbar) Hj. Emma Yohanna menyosialisasikan empat pilar MPR-RI terhadap aparatur pemerintah di Auditorium Kantor Bupati Pasaman Barat, Rabu.

Acara sosialisasi empat pilar mengupas tentang Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR-RI, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menurut Emma Yohanna sosialisasi empat pilar MPR-RI ini merupakan kegiatan wajib bagi anggota MPR-RI untuk mengingatkan dan memupuk kembali rasa kebangsaan yang sudah mulai pudar.

Ia mengatakan rasa kebangsaan dan kepedulian terhadap bangsa ini sudah mulai berkurang padahal semuanya sudah disatukan melalui Pancasila.

"Pancasila adalah perekat kebangsaan untuk bersatu dengan keberagaman suku, agama, bahasa dan lainnya. Rasa kePancasilaan inilah yang mulai berkurang," katanya.

Ia meminta kepada aparatur Pemkab Pasaman Barat sampai ketingkat wali nagari (kepala desa) atau kepala jorong dapat menyosialisasikan kepada masyarakat.

Ia menyebutkan daerah Pasaman Barat sudah menggambarkan Indonesia. Sebab, di Pasaman Barat merupakan daerah heterogen yang terdiri dari suku Minang, Jawa dan Mandailing dengan keragaman agama dan budaya.

"Hingga saat ini masyarakat Pasaman Barat dapat hidup rukun dan damai. Kami berharap kondisi ini dapat dijaga dan dipelihara," ajaknya.

Selain itu juga mewaspadai paham radikal yang masuk ke daerah sehingga tidak berkembang dan memecah belah.

Kemudian juga mewaspadai peredaran narkoba yang cukup tinggi di Indonesia dan Pasaman Barat khususnya. Apalagi Pasaman Barat secara geografis berada di perbatasan dengan Sumatera Utara sehingga pengaruh luar sangat mudah masuk ke Pasaman Barat.

"Saat ini kita juga mewaspadai LGBT (lesbi, gay, biseksual dan transgender) yang sangat marak dan merusak mental dan agama serta berbangsa," ujarnya.

Ia juga menyoroti banyaknya pihak-pihak tertentu yang menyebarkan berita bohong untuk memancing perpecahan dan tidak adanya panutan dan contoh bagi masyarakat.

"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan dan mari kita peduli terhadap kondisi bangsa ini. Harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Mari sosialisasikan pilar kebangsaan ini secara bersama," katanya.

Bupati Pasaman Barat, Syahiran memberikan apresiasi angota DPD RI memberikan sosialisasi mengenai empat pilar MPR-RI.

"Tujuan sosialisasi ini tentu untuk mengingat kembali bagaimana nilai-nilai kebangsaan bangkit kembali. Muaranya tentu agar lebih cinta negara dan berupaya menpertahankannya," harapnya.

Ia mengharapkan kepada masyarakat agar memantau kondisi lingkungan yang ada dan jangan terpengaruh dengan berbagai paham radikal.

"Selain itu jangan mudah diadu domba. Apalagi saat ini sudah masuk tahun politik dengan berbagai isu yang akan dikembangkan," katanya.

Diakhir sosialisasi, pertemuan dilanjutkan dengan diskusi dan dengar pendapat antara peserta dengan narasumber.

Acara sosialisasi diikuti oleh sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, wali nagari dan kepala jorong. (*)