Antisipasi tiket mahal, BI sarankan rencanakan mudik sejak awal

id Endy Dwi Tjahjono

Antisipasi tiket mahal, BI sarankan rencanakan mudik sejak awal

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endy Dwi Tjahjono. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Hingga saat ini tercatat ada lima maskapai yang telah mengajukan penerbangan tambahan yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Citilink dan Batik Air
Padang, (Antaranews Sumbar) - Masyarakat yang hendak mudik menggunakan pesawat udara disarankan membuat perencanaan sejak awal mengantisipasi kenaikan harga tiket.

"Saya mengimbau masyarakat yang akan mudik agar merencanakan dan membeli tiket jauh hari mencegah lonjakan harga," kata Kepala BI perwakilan Sumbar, Endy Dwi Tjahjono di Padang, Rabu.

Menurut dia harga tiket pesawat sebelumnya merupakan salah satu penyumbang inflasi saat Lebaran di Sumbar.

Salah satu cara mengantisipasinya adalah pemudik membeli tiket sejak awal, kata dia.

Sebelumnya sebanyak lima maskapai penerbangan menyiapkan penerbangan tambahan untuk rute Jakarta-Padang mengantisipasi meningkatnya jumlah penumpang yang menggunakan pesawat udara saat mudik Lebaran 1439 Hijriah.

"Hingga saat ini tercatat ada lima maskapai yang telah mengajukan penerbangan tambahan yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Citilink dan Batik Air," kata Humas PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra.

Ia menyebutkan untuk Lion Air menyiapkan empat penerbangan tambahan per hari mulai 1 sampai 30 Juni 2018 atau totalnya sebanyak 120 penerbangan.

Kemudian Batik Air menyiapkan tiga penerbangan per hari mulai 1 Juni sampai 30 Juni dengan total keseluruhan 90 penerbangan ekstra.

Lalu Sriwijaya Air juga menyediakan empat penerbangan tambahan setiap hari mulai 1 sampai 30 Juni dengan total 120 penerbangan.

Berikutnya Citilink menyediakan satu penerbangan tambahan per hari mulai 8 sampai 24 Juni dengan total keseluruhan 17 penerbangan.

Selanjutnya Garuda Indonesia satu penerbangan per hari pada 11 Juni sampai 14 Juni, tiga penerbangan pada 21 Juni dan satu penerbangan pada 22 sampai 24 Juni 2018 dengan total keseluruhan 10 penerbangan.

Fendrick menyebutkan total penerbangan tambahan semuanya berjumlah 357 penerbangan.

Sementara pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali menyurati maskapai Garuda Indonesia meminta agar kenaikan harga tiket saat Lebaran untuk rute Jakarta-Padang tidak terlalu tinggi karena selama ini merupakan salah satu pemicu inflasi.

"Selama ini harga tiket Garuda rute Jakarta-Padang saat Lebaran cukup tinggi dibandingkan dengan durasi penerbangan yang sama di daerah lain sehingga menjadi salah satu pemicu inflasi," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Ia mengakui harga yang ditetapkan Garuda tersebut tidak melanggar aturan karena sesuai dengan ketetapan batas atas yang dibuat oleh Kementerian Perhubungan namun ia berharap tidak terlalu naik.

"Kami sudah berkali-kali menyurati jawabannya Garuda menjual tiket sesuai aturan, memang benar, tapi dibandingkan dengan durasi penerbangan yang sama ke daerah lain masih terlalu mahal," kata dia.

Menurut Irwan di Sumbar banyak perantau dan saat Lebaran mereka punya tradisi pulang kampung sehingga berapa pun harga tiket pesawat tetap dibeli menyebabkan inflasi.

Sementara berdasarkan penelusuran pada situs penjualan tiket daring pada Selasa (29/5) harga tiket maskapai rute Jakarta-Padang pada 10 Juni 2018 atau sepekan menjelang Lebaran bervariasi mulai Rp1,6 juta hingga Rp1,7 juta. (*)