Legislator: potensi wisata perlu didukung infrastruktur yang memadai

id Wakil Ketua DPRD Solok,Pariwisata Solok

Legislator: potensi wisata perlu didukung infrastruktur yang memadai

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin mengatakan potensi wisata di daerah itu membutuhkan pembangunan infrastruktur agar mampu mendatangkan wisatawan.

"Pemerintah daerah perlu membangun infarstruktur untuk memberikan kenyamanan kepada wisatawan, sekalipun untuk membangun infrastruktur itu dibutuhkan biaya besar,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok, Yondri Samin di Arosuka, Selasa.

Menurutnya, pengelolaan pariwisata selama ini memang dirasa kurang maksimal. Namun upaya pemerintahan daerah dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Solok cukup serius, setidaknya ada 102 objek wisata yang layak jual.

Karena masih kurangnya infrastruktur, objek wisata itu tidak terkelola dengan baik dan belum banyak berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sebutnya.

Ia mengatakan usaha pembangunan bidang pariwisata yang dilakukan selama ini baru sebatas memperkenalkan objek saja.

"Bangunan di objek harus unik, sarana pendukung seperti toilet dan musholla harus ada, sehingga masyarakat nyaman berkunjung," ujarnya.

Akan tetapi, mengeluarkan biaya besar untuk membangun infarastruktur saja tanpa ada terobosan juga tidak cukup.

Pemerintah daerah juga harus melakukan berbagai terobosan baru dibidang pariwisata, agar bisa menarik wisatawan untuk datang, salah satunya dengan membuat skema pariwisata.

Untuk merangsang wisatawan itu untuk datang, Dinas Pariwisata harus melakukan langkah strategis dengan menjalin sinergi dengan dinas terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Koperasi perdagangan dan UMKM, pengusaha perhotelan, biro perjalanan dan wartawan.

Kabupaten Solok memang belum memiliki hotel berbintang, akan tetapi itu tak menjadi halangan untuk memberikan kemudahan akomodasi pada wisatawan. Di objek wisata bisa saja dibangun cottage atau pondok sederhana, seperti dilakukan Epyardi Asda dengan Puncak Cinangkiek.

Selain itu, Dinas Pariwisata semestinya juga menggandeng pemerintah nagari untuk memberdayakan kelompok seni atau sanggar yang ada didaerahnya. Kesenian tradisi yang ada dinagari itu ditampilkan di objek wisata secara berkala.

Selain itu butuhnya kesadaran dari masyarakat dalam mengembangkan potensi wisata yang ada. Masyarakat dapat menjaga dan menjadi pelaku penyedia jasa di objek wisata.

Untuk itu, pemerintahan nagari sangat berperan dalam memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan.

"Wali nagari juga bisa membantu keterbatasan keuangan daerah menggunakan dana desa, wali nagari bisa memperbaiki infrastruktur jalan atau objek wisatanya," katanya. (*)