Andrinof Chaniago ajak mahasiswa UNP persiapkan diri hadapi bonus demografi

id Andrinof Chaniago ,UNP,Bonus Demografi

Andrinof Chaniago ajak mahasiswa UNP persiapkan diri hadapi bonus demografi

Andrinof Chaniago memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat di Auditorium UNP Padang. (Dokumentasi Humas UNP)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengajak mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) mempersiapkan diri dan kompetensi sebagai bekal menghadapi bonus demografi.

"Puncak bonus demografi pada 2030, dimana jumlah manusia produktif akan lebih banyak daripada non-produktif hal ini mengindikasikan bahwa persaingan kerja tentu akan lebih meningkat," katanya saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UNP di Padang, Jumat (25/5).

Ia mengataan di masa mendatang ada dua hal yang akan dihadapi oleh mahasiswa yang masih kuliah saat ini. Pertama mereka akan kesulitan mencari pekerjaan karena banyaknya persaingan.

"Apabila mereka tidak memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja tentu tenaga mereka tidak akan terpakai karena persaingan merebut lapangan kerja di era itu sudah pasti ketat," katanya.

Kedua tantangan yang akan dihadapi adalah Revolusi 4.0 atau era digital yang bisa menghapus banyak pekerjaan, para pencari kerja akan berhadapan dengan era digital atau Revolusi 4.0 itu menciutkan kesempatan kerja.

"Era digital ditandai dengan diambil alihnya banyak jenis pekerjaan oleh teknologi informasi dan sistem digital,” kata dia.

Ia mengatakan mahasiswa tidak perlu cemas menghadapi tantangan tersebut dengan syarat mereka dapat mengubah pola pikir dan mental untuk menjadi wirausaha.

"Lulusan perguruan tinggi dituntut mengubah pola pikir dan mental ke arah mental wirausahawan yang bermental mandiri, gigih, inovatif, kreatif, pantang menyerah dan mau berinisiatif untuk mewujudkan ide-ide kewirausahaan tersebut," ujar dia.

Menurut dia lulusan universitas harus meningkatkan produktivitas dan nilai posisi tawar, mereka harus kreatif dan inovatif serta menyesuaikan diri dengan teknologi seperti memanfaatkan media sosial atau website menjadi peluang usaha.

Berwirausaha dengan menggunakan aset yang dimiliki. Memulai usaha tanpa modal finansial tapi memnafaatkan sosial kapital dengan bersinergi dengan lembaga keuangan dan pihak-pihak lain untuk mengembangkan usaha, menyesuaikan diri dengan teknologi dan berani mengambil keputusan

Saat ini telah banyak pengusaha muda wirausahawan sosial yang mendapat keuntungan dari memanfaatkan teknologi informasi. Berwirausaha sambil memecahkan masalah sosial seperti pengangguran, kemiskinan, ketimpangan dan kualitas lingkungan yang buruk menurut dia merupakan suatu langkah yang sangat luar biasa.

"Dengan berwirausaha sosial mahasiwa dan pemuda telah memerangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, melestarikan lingkungan, mewujudkan lingkungan sehat, memajukan kebudayaan, menegakkan keadilan, mendorong pemerataan, mendorong kerja sama, dan merangkul kelompok marginal," katanya. (*)