Kunjungi Lubuk Ulang Aling Selatan, Wabup: seluruh daerah harus terjangkau akses darat

id Safari Ramadan Solok Selatan,Solok Selatan buka akses Lubuk Ulang Aling,Lubuk Ulang Aling Terisolasi,Abdul Rahman

Kunjungi Lubuk Ulang Aling Selatan, Wabup: seluruh daerah harus terjangkau akses darat

Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman menyerahkan bantuan dari pemerintah setempat sebanyak Rp10 juta kepada pengurus masjid Jannatul Taqwa, Senin malam. (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, terus mengupayakan agar seluruh nagari dan jorong di daerah itu bisa diakses melalui darat dan membebaskan masyarakat dari keterisolasian sehingga perekonomian juga berkembang.

"Sekarang Nagari Lubuak Ulang Aling Selatan merupakan satu-satunya daerah yang belum terjangkau akses darat. Padahal warganya sudah sejahtera serta sumber daya alam dan potensinya besar dan kami terus upayakan Nagari tersebut bisa di akses melalui darat," kata Wakil Bupati Solok Selatan saat safari Ramadhan ke masjid Jannatul Taqwa Jorong Talantam, Senin malam (28/5).

Saat ini tingkat kesejahteraan masyarakat di Lubuak Ulang Aling Selatan sangat bagus hanya saja aksesnya yang masih sulit.

Dia mengatakan, Solok Selatan tidak akan terintegrasi satu sama lain kalau moda transportasinya masih menggunakan sungai dan tidak ada akses darat.

Saat ini akses yang paling gampang dimanfaatkan oleh masyarakat di Talantam adalah mengikuti aliran sungai Batanghari ke Dharmasraya.

"Prioritas utama kami harus ada akses darat dari talantam sehingga memudahkan masyarakat serta mereka terintegrasi dengan daerah lainnya," ujarnya.

Ia menyebutkan, pemerintah sudah berupaya agar desa di sekitar aliran Batang Sangir dan Batang Hari beralih ke akses darat dengan membuka jalan dari Tanjung Durian menuju Talantam akan tetapi terkendala hutan lindung.

"Pemerintah daerah sudah memulai membangun jalan dari Tanjung Durian ke Talantam sepanjang delapan kilometer tetapi terbentur oleh hutan lindung," katanya.

Jalan yang dibangun tersebut, katanya sudah menempuh hutan lindung sejauh dua kilometer dan belum bisa dilanjutkan karena status kawasan hutan lindung.

Setelah mendapat kendala pemerintah daerah mengupayakan penurunan status hutan dan pinjam pakai kepada kemeterian kehutanan dan tahun ini Amdal dan pinjam pakainya sudah keluar.

Dengan sudah keluarnya analisis dampak lingkungan (amdal) dan pinjam pakainya maka jalan Tanjung Durian ke Talantam yang tersisa sekitar 7,8 kilometer akan diselesaikan.

"Pada 2019 akan dianggarkan Rp3 miliar untuk pembukaan jalan Tanjung Durian-Talantam dan prosesnya diserahkan ke Tentara Mandiri Masuk Desa(TMMD)," ujarnya.

Pembukaan jalan Tanjung Durian ke Talantam direncanakan seluas 15 meter sehingga bila ada peningkatan tidak perlu pembebasan lahan lagi.

Pembukaan jalan untuk pengembangan ekonomi sebab kawasan di bagian timur sudah dikelola perusahaan.

Ia menambahkan, jalan ini nantinya juga akan tembus ke Dharmasraya dan semua daerah di aliran Batang Sangir tidak lagi menggunakan jalur air yang biayanya mahal.

Wali Nagari Lubuak Ulang Aling Selatan April mengatakan, masyarakat setempat sangat mengharapkan akses darat karena saat ini biaya hidup mereka cukup tinggi melalui jalur air.

"Untuk sekali kepasar sekarang biayanya sangat tinggi dan itupun harus ke Dharmasraya," katanya.

Untuk sekali kepasar katanya, masyarakat minimal harus membawa uang Rp5 juta karena jarak jauh dan beli minyak timpek (perahu mesin tempel).

Sekali ke pasar di Pulau Punjung BBM timpek saja mencapai 70 liter sehingga sangat boros.

Pada safari Ramadhan tersebut Abdul Rahman menyerahkan bantuan uang tunai Rp10 juta ditambah Rp2 juta dari Abdul Rahman dan Rp1 juta dari Bank Nagari serta tikar dua helai. (*)