Krisis air bersih terjadi di Masjid Agung Meulaboh

id air

Krisis air bersih terjadi di Masjid Agung Meulaboh

Sejumlah anak sekolah dasar menikmati air bersih. (ANTARA SUMBAR/Istimewa)

kelangkaan ini sejak Jumat pertama Ramadhan, terkesan diabaikan saja tanpa ada solusi kongkrit dari pihak Badan Kemakmuran Masjid (BKM).
Meulaboh, (Antaranews Sumbar) - Krisis dan kondisi terbatasnya sumber air bersih untuk bersuci terjadi di Masjid Agung Baitul Makmur Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat dan menjadi sorotan Forum Komunitas Muda Barat Selatan Aceh.

"Jamaah shalat di Masjid Agung Baitul Makmur sudah seminggu mengeluh tentang sulitnya mendapatkan airersih untuk berwudhuk. Kelangkaan air bersuci terkesan diabaikan oleh pengurus masjid," sebut Sekjen KMBSA, Azhari di Meulaboh, Sabtu.

Ia menyampaikan, kelangkaan ini sejak Jumat pertama Ramadhan, terkesan diabaikan saja tanpa ada solusi kongkrit dari pihak Badan Kemakmuran Masjid (BKM).

Ia menjelaskan masalah air di masjid itu sangat riskan, mengingat setiap waktu shalat masyarakat mengantri begitu lama untuk mendapatkan giliran wudhu, apalagi pas hari Jumat di tempat air wudhuk lama itu memang tidak keluar air sama sekali.

Masjid Baitul Makmur masuk dalam 100 masjid terindah di Indonesia, namun sangat miris ketika sarana air untuk ibadah tidak tersedia maksimal, apalagi mengalami kekosongan seperti kondisi dalam Puasa Ramadhan 1439 Hijiriah/2018 Masehi.

"Harusnya pemerintah jangan mempermalukan Aceh Barat, masjid sudah indah, BKM sudah diganti, masak air untuk wudhuk jamaah saja tak mampu dipenuhi," ujarnya kesal dalam pesan tertulis kepada wartawan.

Forum pemuda, berharap pihak BKM lebih fokus pada masalah seperti ini, daripada sibuk memikirkan pekerjaan lain yang kurang bermanfaat seperti menebang pohon dan membongkar sesuatu yang disebut-sebut menyerupai patung.

"BKM jangan sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, fokuslah pada masalah mendesak, air untuk wudhuk jamaah sudah tidak keluar maksimal di krannya, itu dulu harus diurus," tegas Azhar.

Apalagi jika ada orang-orang luar daerah hendak shalat di Mesjid tersebu, dengan kondisi air tidak ada, apa yang orang luar katakan, harusnya pihak BKM peka dengan hal itu, ini mesjid paling bagus di barat Selatan Aceh," tambahnya.

Azhar menyampaikan, apabila pihak BKM saat ini tidak mampu mengurusnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang seharusnya lebih segera mengambil sikap, baik itu mengganti pengurus yang lebih berkopenten, bukan yang hanya cari-cari sensasi.

"Semoga ini menjadi masukan yang positif bagi pihak BKM dan segera memperbaiki kendala air di masjid, jangan sampai berlarut-larut karena di masjid itu, jamaah butuh kenyamanan," kata Azhar.(*)