Sepak bola - Gelandang Toni Kroos pikul harapan Jerman pertahankan Piala Dunia

id jerman

Sepak bola - Gelandang Toni Kroos pikul harapan Jerman pertahankan Piala Dunia

Jerman (pixabay.com)

Ia juga mengangkat trofi dengan raksasa Spanyol itu dalam dua musim terakhir, dan merupakan anggota tim Bayern Munich yang menjuarai kompetisi klub elit Eropa itu pada 2013,
Berlin, (Antaranews Sumbar) - Gelandang Jerman Toni Kroos akan memikul beberapa harapan negaranya agar sukses dalam mempertahankan gelar Piala Dunia di Rusia, setelah dia semakin matang sebagai pemimpin di tim.

Pemain 28 tahun itu menikmati musim yang bagus dengan Real Madrid, membantu mereka mencapai final Liga Champions pada Sabtu melawan Liverpool.

Ia juga mengangkat trofi dengan raksasa Spanyol itu dalam dua musim terakhir, dan merupakan anggota tim Bayern Munich yang menjuarai kompetisi klub elit Eropa itu pada 2013.

Pemenang Piala Dunia pada 2014, Kroos, yang meninggalkan Bayern karena masalah gaji, merupakan degup jantung tim sekaligus dirijen kepala, di mana Bastian Schweinsteiger dan Philipp Lahm telah pensiun, kiper dan kapten Manuel Neuer mengalami masalah dengan cedera, dan Thomas Mueller baru belakangan ini kembali ke penampilan terbaiknya.

Memiliki kecerdasan dan kemampuan level tinggi, Kroos terlibat dalam setiap pergerakan tim dengan jumlah operan per pertandingannya mencapai 80 dan akurasi operan rata-ratanya mencapai 95 persen.

Jarang membuat kesalahan, namun salah satu kesalahannya yang paling populer adalah sundulannya ke belakang yang hampir membuat Argentina mencetak gol pada final Piala Dunia 2014.

Namun otoritas Kroos di lapangan tidak dapat diragukan belakangan ini, bahkan di kampung halamannya Jerman di mana ia kurang dihargai sampai kepergiannya pada 2014 menuju Real, ia telah mencatatkan 82 penampilan dan mengemas 12 gol untuk negaranya.

Penampilannya kerap menjadi barometer untuk penampilan Jerman secara keseluruhan sebagai gelandang pekerja keras, yang umpan silang dan bola-bola matinya begitu efektif sebagaimana operannya, mengambil tanggung jawab penuh dengan tim.

Kekalahan 0-1 dari Brazil pada pertandingan persahabatan pada April yang mengakhiri laju 22 pertandingan tanpa terkalahkan Jerman memicu reaksi murka dari Kroos, menyoroti peran yang ia mainkan untuk tim.

"Semuanya," jawabnya kepada para pewarta ketika ditanyai apa yang perlu diubah.

"Anda dapat melihat bahwa kami tidak sebagus yang biasa kami katakan, atau bahkan sebagian dari kami berpikir kami seperti itu," ucapnya sebagai upaya untuk menjaga rekan-rekan setimnya tetap membumi. "Kami perlu memperbaiki banyak lini."

Dengan Jerman difavoritkan di turnamen akbar ini, Kroos sudah pasti akan memberikan segalanya untuk kembali meraih Piala Dunia sekaligus menambahi gelar prestisius di daftar pencapaiannya.(*)