Padang, (Antaranews Sumbar) - Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah X fokus melakukan peningkatan kualifikasi pendidikan dan jabatan dosen di kampus swasta yang tersebar di Sumbar, Riau, Jambi dan Kepulauan Riau.
"Saat ini jumlah dosen di 250 kampus sebanyak 10.000 orang, sekitar tujuh puluh persen masih magister, ini akan didorong lebih tinggi," kata Koordinator Kopertis X Prof Herri di Padang, Rabu.
Salah satu prioritas upaya yakni mendorong untuk sekolah program S3, mengingat jumlah Doktor saat ini baru 300 orang atau 0,3 persen dari jumlah dosen yang ada.
Dalam hal ini melalui Kopertis X akan diakomodasi beragam beasiswa dalam maupun luar negeri, semisal melakukan kerja sama dengan kampus di Malaysia, Taiwan atau Tiongkok.
Termasuk beasiswa dari Kemenristekdikti dan instansi lainnya, tinggal saja kampus juga mendorong dosennya meningkatkan kualifikasi.
Di samping magister, Kopertis juga mendorong dosen berkualifikasi doktor untuk mengejar gelar profesor.
Tahun ini jumlah profesor di kampus swasta empat wilayah tersebut berjumlah 26 meningkat tahun lalu 19 orang, namun secara persentase hanya 0,026 persen dari jumlah keseluruhan.
Beberapa hal yang akan didorong yakni dalam menulis jurnal internasional salah satunya mengajukan pemberian bantuan kepada dosen untuk dapat meneliti dan menulis jurnal terindeks scopus.
Kemudian mendorong dosen untuk melakukan pengajuan profesor saat menyelesaikan studi S3 dengan catatan telah memiliki jabatan fungsional lektor kepala.
Tahun ini hingga Desember mendatang ditargetkan empat dosen lagi dapat bergelar profesor di Kopertis X.
Sejalan dengan itu Kopertis juga mengupayakan peningkatan jabatan fungsional khususnya Asisten Ahli dan Tenaga Pendidik (TP), yang proporsinya sama-sama 30 persen.
Ini menjadi salah satu kelemahan kampus swasta dengan masih banyaknya dosen TP dan Asisten Ahli sehingga kesempatan memperoleh hibah atau bantuan lainnya kecil dan pergerakan untuk penelitian serta pengabdian menjadi terbatas.
Untuk peningkatan jabatan fungsional ini, Kopertis menargetkan setiap bulannya 100 orang dosen mengikuti sidang dan naik pangkat.
Sebagai gambaran tahun lalu ada 1.000 lebih dosen telah naik pangkat, akan tetapi sejalan dengan penerimaan sumber daya baru tentu peningkatannya tidak terlihat signifikan.
Ini juga perlu pemberian informasi secara intensif dan arahan berupa ajakan guna menggugah dosen meningkatkan jabatan fungsionalnya.
Sementara itu pengamat bidang pendidikan tinggi dari Universitas Andalas Dr Ade Djulardi menilai peningkatan kualifikasi dosen juga perlu didorong peningkatan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi yakni mendidik, meneliti dan mengabdi.
Jangan sampai kata dia dosen bergelar doktor atau profesor tidak dapat menguasai ketiga tridharma atau hanya salah satunya yang kuat.
Artinya kampus perlu juga secara rutin mengevaluasi kualitas kinerja tersebut kemudian mengadakan pelatihan atau penguatan mutu kemampuannya. (*)
Berita Terkait
Kepala LLDIKTI-X evaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perguruan tinggi swasta
Senin, 11 April 2022 12:23 Wib
Tiga Program Studi di bawah naungan LLDIKTI-X peroleh izin dari Kemendikbudristek
Rabu, 14 Juli 2021 8:45 Wib
LLDIKTI-X minta masing-masing PTS siapkan unit pengontrol jalannya prokes
Rabu, 19 Mei 2021 11:15 Wib
LLDIKTI-X surati empat perguruan tinggi untuk pelaksanaan vaksinasi bagi dosen
Selasa, 27 April 2021 10:27 Wib
Sekjen Kemendikbud lantik Prof Herri sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah X
Rabu, 9 Desember 2020 15:27 Wib
Prof Herri : Orang tua tak perlu cemas daftarkan anak ke PTS karena masalah ekonomi, pemerintah sediakan 12.000 beasiswa
Jumat, 14 Agustus 2020 19:54 Wib
Profesor Herri : Dosen berkualifikasi unggul tentu lahirkan lulusan unggul pula
Kamis, 30 Juli 2020 15:46 Wib
LLDIKTI Wilayah X harapkan agar PTS tingkatkan pengembangan perpustakaan
Rabu, 1 Juli 2020 13:57 Wib