Padang Pariaman terapkan kesepakatan tanam antisipasi hama padi

id menanam padi

Padang Pariaman terapkan kesepakatan tanam antisipasi hama padi

Sejumlah petani di Kabupaten Padang Pariaman sedang menanam padi. (Antara Sumbar/Aadiat MS)

Pola ini terus bergulir sehingga ketersedian air dan pangan dapat terjaga
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menerapkan sistem plakat tanam atau kesepakatan dalam penanaman padi sebagai upaya mengantisipasi serangan hama tanaman di daerah itu.

"Dengan kesepakatan ini petani di suatu kawasan bisa menanam padi secara serentak, dan bergantian dengan kawasan lainnya dalam mengolah sawahnya," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman di Parit Malintang, Rabu.

Ia mengatakan tujuan penerapan plakat tanam ini agar tercipta budidaya tanam serentak antara satu petani dengan petani lainnya dalam satu kawasan.

Dengan sistem tanam serentak maka dapat meminimalkan serangan hama tanaman padi di daerah itu.

Demikian juga dengan air irigasi dibuka secara bergantian sehingga petani dapat mengikuti aturan itu.

Sistem pembagian air irigasi ini misalnya jika masa tanam dilakukan di kawasan 2x11 Enam Lingkung maka air irigasi dibuka ke kawasan itu, sedangkan persawahan ke kawasan lain tidak mendapatkan air.

Petani di kawasan lain akan mendapatkan air apabila sawah di kawasan 2x11 Enam Lingkung akan memasuki masa panen.

Selama kawasan lain ini tidak mendapatkan air petani digalakkan untuk menanam jagung dan lainnya agar lahan tetap produktif.

"Pola ini terus bergulir sehingga ketersedian air dan pangan dapat terjaga," katanya.

Keuntungan dari penerapan plakat tanam ini tidak saja meminimalkan hama dan terjaganya ketersediaan air, namun juga menjaga tersedianya pupuk di daerah itu.

Petani di satu kawasan juga bisa menyepakati jenis benih yang akan ditanam agar panen serentak sehingga tidak mengganggu sistem plakat tanam yang disepakati.

Keuntungan lainnya adalah dapat menjaga ketahanan pangan karena petani dapat menggarap sawah sepanjang tahun, kata dia. (*)