Warga mengeluh, Satpol PP bertindak amankan puluhan kotak petasan (video)

id razia petasan di agam,warung kelambu

Warga mengeluh, Satpol PP bertindak amankan puluhan kotak petasan (video)

Anggota Satpol PP Damkar Kabupaten Agam, sedang memeriksa petasan dari pedagang di Pasar Balai Selasa Kecamatan Lubukbasung, Selasa (22/5). (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP Damkar) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berhasil mengamankan 68 kotak petasan pelbagai merek dari pedagang di dua pasar tradisional di daerah itu, Selasa.

Kepala Satpol PP Damkar Agam, Dandi Pribadi didampingi Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian, Yul Amar di Lubukbasung, Selasa, menyatakan petasan itu diamankan di Pasar Balai Selasa Kecamatan Lubukbasung sebanyak 53 kotak dari dua orang pedagang dan Pasar Maninjau Kecamatan Tanjungraya sebanyak 15 kotak dari satu orang pedagang.

Puluhan petasan itu diamankan di Mako Satpol PP Damkar setempat untuk dimusnahkan.

Selain mengamankan petasan, Satpol PP yang dibantu anggota Polsek Lubukbasung juga melakukan razia warung makan yang buka siang hari secara sembunyi-sembunyi.

"Kita tidak melarang mereka berjualan, tetapi tidak boleh memakai penutup warung dengan kain," katanya.

Ia menambahkan, razia petasan dan warung makan itu dalam rangka menindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait sering terdengar suara petasan di daerah itu saat shalat tarawih.

Selain itu, warung makan yang berjualan pada siang hari secara sembunyi-sembunyi banyak di pasar tradisional selama Ramadhan.

Dengan laporan itu, pihaknya melakukan razia dengan menelusuri seluruh pasar tradisional di daerah itu.

"Razia ini rutin kita gelar setiap hari di pasar tradisional, sehingga tidak ada suara petasan dan warung makan yang berjualan siang hari," katanya.

Tempat terpisah, tokoh masyarakat Lubukbasung, Effendi memberikan apresiasi kepada Satpol PP Damkar yang telah menyikapi keluhan masyarakat.

Namun pihaknya berharap razia tersebut digelar ke seluruh pasar tradisional tersebar di 16 kecamatan.

"Ini harus dilakukan agar peredaran petasan tidak ada di daerah itu, sehingga pelaksanaan puasa berjalan dengan baik," katanya. (*)