Perkuat semangat nasionalis, karyawan Semen Padang bekerja mengenakan motif batik

id motif batik

Perkuat semangat nasionalis, karyawan Semen Padang bekerja mengenakan motif batik

Karyawan Semen Padang memakai batik dalam Pekan Swadesi di Padang, Jumat (18/5). (Antara Sumbar/istimewa)

Pengecualian hanya berlaku bagi anggota Satuan Pengamanan yang bertugas, yaitu menggunakan seragam dinas seperti biasa
Padang, (Antaranews Sumbar) - Untuk memperkuat semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap bangsa dan budaya Indonesia PT Semen Padang melaksanakan Pekan Swadesi pada 18 sampai dengan 24 Mei 2018.

"Selama Pekan Swadesi seluruh karyawan bekerja diwajibkan mengenakan pakaian produk dalam negeri dengan motif Batik , serta mengenakan tanda pengenal karyawan," kata Kepala Biro Humas PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati di Padang, Jumat.

Ia mengatakan Pekan Swadesi mengambil momentum Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-110 dengan dengan kewajiban memakai seragam batik bagi karyawan Semen Padang Group.

Untuk karyawan Semen Padang Group yang bertugas di lapangan juga diberlakukan ketentuan tersebut, namun pada saat bertugas mengganti pakaian dengan pakaian dinas lapangan sesuai ketentuan yang berlaku.

"Pengecualian hanya berlaku bagi anggota Satuan Pengamanan yang bertugas, yaitu menggunakan seragam dinas seperti biasa," ujar dia.

Ia menyampaikan pelaksanaan Pekan Swadesi di PT Semen Padang rutin setiap tahun pada peringatan Harkitnas.

Menurut Nur Anita, semangat nasionalisme harus terus digelorakan oleh bangsa ini setiap saat apalagi di tengah gejala memudarnya semangat nasionalisme yang melanda warga bangsa saat ini.

"Para generasi muda sejatinya menjadi sasaran sosialisasi untuk kembali membangun spirit nasionalisme, karena mereka merupakan pelanjut estapet kepemimpinan bangsa ini," ujarnya.

Swadesi berasal dari bahasa Sanskerta yaitu Swa artinya sendiri dan Desh artinya Negara dan jamaknya selalu diartikan sebagai kemandirian, di populerkan oleh Mahatma Gandhi dan dimengerti sebagai inti atau jiwa dari Swaraj atau upaya mandiri.

Dalam arti luas ia dimaknai sebagai rasa bangga memiliki bangsa sendiri atau nasionalisme. Presiden pertama RI Soekarno menyebut swadesi dengan istilah berdikari berarti Berdiri di atas Kaki Sendiri. (*)