Besok, Satariyah Padang Pariaman baru puasa (viedo)

id Jamaah Satariyah ,awal ramadhan

Besok, Satariyah Padang Pariaman baru puasa (viedo)

Khalifah Syekh Burhanuddin ke 15 Tuangku Firman sedang menunjuk ke arah hilal pada "maniliak" atau pemantauan hilal oleh jamaah Satariyah di Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, Kamis (17/5). Berdasarkan pemantauan tersebut maka jamaah tersebut menetapkan awal Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada Jumat besok. (Antara Sumbar / Aadiaat M. S)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Jamaah tarikat Satariyah di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan awal Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada Jumat (18/5).

"Penetapan tersebut berdasarkan hasil `maniliak` atau melihat bulan atau memantau hilal. Dan hasilnya hilal telah tampak," kata tuangku (ustad) Kadi Ulakan, Ali Imran di Ulakan Tapakis, Padang Pariaman, Kamis.

Ia mengatakan melihat bulan tersebut berpedoman kepada hadist Rasulullah yang memerintahkan umat untuk melihat bulan guna menentukan awal ramadhan dan lebaran.

"Jadi apabila tadi bulan tertutup awan maka penuhkan syakban 30 hari," katanya.

Sedangkan penentuan waktu melihat hilal, lanjutnya tarikat Satariyah berpatokan pada penghitungan hisab takwim khamsiah yaitu diambil dari huruf tahun dan dijumlahkan dengan huruf bulan.

Berdasarkan penghitungan tersebut maka bulan Ramadhan 1439 hijriah jatuh pada Jumat sehingga hari ini tarikat tersebut memantau hilal.

Ia mengatakan penghitungan tersebut didapatkan dari guru tarikat itu yaitu Syekh Burhanuddin yang merupakan tokoh penyebar agama Islam di Minangkabau.

Selain di Kecamatan Ulakan Tapakis, sebutnya ada sejumlah lokasi lainnya yang menjadi tempat pemantauan hilal.

"Lokasi memantau hilal itu tersebar di sejumlah daerah di Sumbar," ujarnya.

Apabila jamaah yang di Ulakan Tapakis tidak melihat hilal maka jamaah lainnya yang berada di daerah yang tersebar tersebut yang melihat hilal akan melaporkan ke pusat pemantauan masuknya awal ramadhan itu.

"Dan kami akan melakukan sidang di Masjid Raya Syekh Burhanuddin. Namun karena hilal telah tampak maka tidak perlu lagi diselenggarakan sidang," ujarnya.

Pihaknya pun akan menyampaikan penetapan tersebut kepada jamaah lainnya melalui perwakilan daerah masing-masing yang datang ke Ulakan Tapakis.

Ia pun meminta sejumlah pihak untuk tidak mempermasalahkan perbedaan penentuan awal ramadhan yang dipercaya oleh jamaah tersebut. (*)