SLB Sungai Aur Pasaman Barat butuh perhatian pemerintah

id SLB Sungai Aur

SLB Sungai Aur Pasaman Barat butuh perhatian pemerintah

SLB Sungai Aur melaksanakan proses belajar mengajar dengan segala keterbatasan sarana dan prasarana. (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Banyak siswa yang tidak datang ke sekolah karena alasan tidak memiliki kendaraan atau tidak punya uang
Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Sekolah Luar Biasa (SLB) Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat butuh perhatian dari pemerintah.

Kepala Sekolah SLB Sungai Aur Ahmega Melis di Simpang Empat, Kamis (17/5) mengatakan sekolah itu sekarang masih kekurangan tenaga pengajar, sarana, dan ruangan belajar.

Sehingga anak berkebutuhan khusus harus belajar dengan sarana dan guru seadanya.

Ia berharap kedepan pemerintah dan dinas pendidikan bisa memberikan perhatian lebih kepada mereka.

Menurutnya dari tahun ke tahun jumlah siswa di SLB Sungai Aur terus meningkat. Namun belum seiring dengan penambahan sarana. Kedepan sekolah berharap mereka bisa memilii asrama atau bus angkutan khusus untuk siswa SLB.

"Memenuhi kekurangan yang ada, kami berupaya meminta bantuan dan kerjasama dengan Pemkab Pasaman Barat, untuk menyediakan satu unit bus khusus untuk siswa SLB. Sehingga siswa kurang mampu bisa diantar dan dijemput demi terpenuhinya hak pendidikan bagi setiap warga indonesia," ujarnya.

Pihak sekolah berharap, kedepan pemerintah setempat dan dinas pendidikan provinsi bisa memberikan perhatian khusus, dan bantuan sarana dan tenaga pengaja di sekolah tersebut.

Diprediksi jumlah siswa akan terus meningkat tahun depan, sebab di sekolah tersebut terdapat siswa tingkat Sekolah Dasar, SMP, dan SMA.

"Terkadang banyak siswa yang tidak datang ke sekolah karena alasan tidak memiliki kendaraan atau tidak punya uang," ujarnya.

Ia menyebutkan saat ini kegiatan belajar siswa SLB Negeri Sungai Aur berjalan di tengah keterbatasan dan sarana, guru, tetap berupaya memberikan hak belajar siswa berkebutuhan khusus di Pasaman Barat.

Saat ini terdapat sekitar 80 siswa yang berkebutuhan khusus yang belajar.

Sekarang kendala utama harian adalah siswa kesulitan untuk datang kesekolah karena tidak adanya bus atau angkutan khusus, sehingga banyak dari mereka memilih libur.

Saat ini sekolah mengaku masih membutuhkan beberapa orang guru khusus untuk SLB, seperti guru keterampilan dan guru IT.

Selain itu, sekolah juga membutuhkan penambahan ruangan belajar dan ruangan untuk terampilan.

"Sekarang beberapa ruangan kelas terpaksa di sekat oleh sekolah untuk memenuhi kebutuhan belajar," katanya. (*)