Unit Tranfusi Darah PMI Nias diresmikan

id PMI

Unit Tranfusi Darah PMI Nias diresmikan

PMI (pixabay.com)

Pemerintah Nias terus memberi perhatian khusus di bidang pelayanan kesehatan, termasuk pendirian UTD milik PMI Kabupaten Nias, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong pembangunan,
Nias, Sumut, (Antaranews Sumbar) - Unit Transfusi Darah (UTD) milik Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nias, Sumatera Barat, diresmikan bupati setempat Sokhiatulo Laoli di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunungsitoli.

"Kehadiran unit transfusi darah ini nantinya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah dan pendistribusian darah," kata Sokhiatulo saat meresmikan unit transfusi darah tersebut di Gunungsitoli, Selasa.

Ia menambahkan Pemerintah Nias terus memberi perhatian khusus di bidang pelayanan kesehatan, termasuk pendirian UTD milik PMI Kabupaten Nias, karena kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong pembangunan.

"Kami berterima kasih kepada PMI Kabupaten Nias yang telah berkontribusi mempersiapkan unit transfusi darah ini. Ini akan sangat membantu masyarakat yang selama ini membutuhkan penyediaan darah dalam penanganan kasus kasus, baik itu di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya," jelasnya.

UTD PMI Kabupaten Nias diharapkan bisa mengatasi permasalahan ketersediaan darah yang selama ini sangat diperlukan masyarakat se-Kepulauan Nias, dan segenap pihak diajak bekerjasama untuk mendukung dan memberikan perhatian yang khusus kepada UTD.

Tujuannya, supaya UTD PMI Kabupaten Nias dapat beroperasi dan memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat.

"Masyarakat juga diimbau menjadi peserta aksi sosial donor darah sukarela yang aktif dan berkesinambungan untuk menolong sesama," lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PMI Nias Yapintar Mendrofa mengatakan pembentukan UTD PMI Kabupaten Nias memerlukan waktu yang cukup lama.

"Untuk proses pembentukan UTD ini kita membutuhkan waktu dua tahun, dan pendirian UTD ini merupkan amanat program kerja PMI Kabupaten Nias Tahun 2016-2021," tambahnya.

Yapintar menyebutkan pembentukan UTD didorong oleh informasi kebutuhan darah yang sangat tinggi di Kabupaten Nias, dimana setiap bulan bisa mencapai 700 kantong.

Selain itu, merupakan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), dimana untuk memenuhi kebutuhan suatu daerah, produksi darah minimal dua persen dari jumlah penduduk pertahun.

"Informasi sementara, kebutuhan darah di RSUD Gunungsitoli mencapai 250 sampai 300 kantor darah setiap bulan, terutama diperlukan pada kasus pendarahan saat persalinan, kecelakaan lalu lintas, bantuan darah pada saat berada di meja operasi dan pasien anemia," ujarnya.(*)