Kopertis X: revolusi industri 4.0 pengaruhi pembelajaran kampus

id Herri

Kopertis X: revolusi industri 4.0 pengaruhi pembelajaran kampus

Koordinator Kopertis X Prof Herri (Antara Sumbar/M R Denya)

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun ini menyiapkan ratusan paket untuk penguatan pembelajaran sistem digital tersebut.Tinggal saja kampus menangkap peluang tersebut dan mengembangkannya
Padang, (Antaranews Sumbar) - Koordinator Kopertis wilayah X Prof Herri menilai tantangan revolusi industri 4.0 yang mulai berjalan saat ini mempengaruhi sistem pembelajaran di kampus.

"Salah satu tolok ukurnya teknologi, ini yang harus berubah dari sekedar baca, tulis dan berhitung," katanya di Padang, Senin.

Saat ini kampus bukan hanya harus mengembangkan sistem pembelajaran secara konvensional namun juga memanfaatkan teknologi dalam jaringan.

Ini sebuah tantangan sebab kegiatan belajar mengajar bukan lagi hanya tatap muka antara dosen dan mahasiswa, namun memperpendek jarak dengan sistem teknologi melalui video call atau melalui komunitas sosial.

Seperti sistem yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka, saat ini semua kampus diarahkan untuk melaksanakannya.

Persoalannya kata dia, setiap sumber daya manusia di kampus harus meningkatkan kemampuan dan keterampilan penggunaan teknologi, di samping juga memperkuat sarana prasarana pendukung.

Ini sebuah tantangan karena mengubah kebiasaan konvensional ke sistem digital tidaklah mudah, butuh waktu dan proses bertahap melaksanakannya.

Hal ini bagi dosen yang mau menerima perubahan akan menjadi sebuah tantangan dan akan terus memperkut kemampuannya, namun bagi yang tidak mau akan menjadi beban.

"Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun ini menyiapkan ratusan paket untuk penguatan pembelajaran sistem digital tersebut.Tinggal saja kampus menangkap peluang tersebut dan mengembangkannya," ujarnya.

Untuk Kopertis X kata Herri, telah menyosialisasikan peluang dan tantangan Revolusi Industri 4.0 ke beberapa kampus dan hasilnya sudah ada beberapa perguruan tinggi yang mengajukan diri untuk memanfaatkan sistem tersebut. (*)