Manilka: AHY figur cawapres paling potensial karena elektabilitasnya terus meningkat

id Agus Harimurti Yudhoyono

Manilka: AHY figur cawapres paling potensial karena elektabilitasnya terus meningkat

Agus Harimurti Yudhoyono. (Antara)

Persaingan kedua kubu capres ini, diwarnai dengan saling komentar dari para pendukungnya di media sosial
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pengamat politik dari Lembaga Riset dan Konsultasi Manilka Herzaky Mahendra Putra menilai Agus Harimurti Yudhoyono adalah figur bakal cawapres paling potensial karena elektabilitasnya terus meningkat.

"Hasil survei dari beberapa lembaga survei dalam dua bulan terakhir menyimpulkan, elektabilitas AHY terus meningkat. Bahkan hasil survei terbaru dari lembaga survei Indikator yang dipublikasi pada pekan lalu menyimpulkan, elektabilitas AHY sudah mencapai 16,3 persen," kata Herzaky Mahendra Putra melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Menurut Herzaky, dari hasil survei tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) potensial menjadi cawapres mendampingi capres Joko Widodo. Sedangkan sebagai cawapres untuk mendampingi capres Prabowo Subianto, AHY harus bersaing dengan Anies Baswedan.

Herzaky menilai, ada dua faktor yang yang mendasari trend meningkatnya elektabilitas AHY, yakni putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertama, adanya kejenuhan masyarakat melihat tokoh politik yang itu-itu saja pada panggung politik nasional.

Kedua, perbedaan yang ada di antara kedua kubu capres dengan elektabilitas tertinggi, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, seakan-akan dipertajam dan diamplifikasi di ruang publik.

"Persaingan kedua kubu capres ini, diwarnai dengan saling komentar dari para pendukungnya di media sosial," katanya.

Perdebatan dan polemik seperti ini, kata dia, membuat para pemilih yang bersikap diam atau "silent majority" merasa tidak nyaman.

"'Silent majority' merasa saat ini kedua kubu sepertinya terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri dan lawan politik mereka, bukan memperhatikan masyarakat," katanya.

Menurut Herzaky, masyarakat merasa perlu figur baru sebagai alternatif yang memiliki perhatiannya pada masyarakat dan berusaha mendengarkan aspirasi masyarakat.

Di sini lah, kata dia, AHY yang rajin berkunjung menyapa masyarakat dapat masuk.

"AHY rajin berkunjung ke masyarakat, berdialog dan mencatat keluhan masyarakat. Apalagi setelah AHY menjadi Komandan Kogasma Partai Demokrat," katanya.

Kegiatan yang dilakukan AHY, kata dia, memikat simpati sebagian masyarakat, terutama kelompok muda milenial, kaum marjinal dan muslim moderat. (*)