Mari budayakan membacakan buku kepada anak, ini manfaatnya

id PAUD Pariaman,Membacakan Buku

Mari budayakan membacakan buku kepada anak, ini manfaatnya

Sejumlah orang tua sedang membacakan buku untuk anaknya pada Gerakan Nasional Membaca Buku , di Parit Malintang, Sabtu (5/5). (ANTARASUMBAR/Istimewa)

Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Rena Ali Mukhni mengajak warga di daerah itu runtin membacakan buku untuk anak guna membimbing karakter anak ke arah yang positif.

"Kan sifat anak itu suka meniru, jadi kalau kita terlihat suka membaca buku maka diharapkan anak juga suka membaca," katanya di Parit Malintang, Selasa.

Ia mengatakan dengan anak suka membaca maka diharapkan anak tidak terganggu dengan perkembangan teknologi dan pergaulan bebas.

"Di sinilah peran orang tua dengan memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya," ujar dia.

Apalagi, lanjutnya dengan orang tua gencar membacakan buku untuk anak maka akan menambah pengetahuan anak terhadap materi yang dibacakan.

Selain itu juga akan terjalin kedekatan antara anak dengan orang tua sehingga anak merasa diperhatikan dan diharapkan tidak akan melakukan kenakalan di luar batas.

Ia berharap melalui Gerakan Nasional Membaca Buku atau Gernas Baku yang diluncur secara nasional pada 5 Mei lalu maka warga di daerah itu mau membacakan buku untuk anaknya karena memiliki banyak nilai positif.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman melalui Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal, Suhatman mengatakan gerakan tersebut dimotori oleh Tim PAUD Indonesia dan Pendidikan Nonformal Nasional.

"Melalui gerakan itu kita mengedukasi orang tua tentang pentingnya membaca buku kepada anak-anak dan cara membaca yang pas," katanya.

Ia menjelaskan pada gerakan tersebut bukan hanya sekedar membaca namun juga menirukan karakter tokoh yang dibacakan guna menambah pengetahuan anak.

"Misalnya buku yang dibacakan tentang harimau maka tiru juga suara harimau agar anak tau seperti apa suaranya," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya apabila pada buku tersebut diceritakan tokoh yang memiliki sifat sombong maka pada kesempatan itu orang tua mengedukasi anak agar tidak sombong.

Ia berharap ke depan orang tua di daerah itu mau membacakan buku kepada anaknya baik di sekolah maupun di rumah karena selain berdampak positif untuk anak juga mendukung program literasi di daerah itu. (*)