Kemristekdikti susun rencana induk pengembangan SDM bidang pangan dan maritim

id Ali Ghufron Mukti

Kemristekdikti susun rencana induk pengembangan SDM bidang pangan dan maritim

Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti. (Antara)

Kami merasa pemetaan  ketersediaan dan kebutuhan SDM ini sangatlah penting karena saat ini relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan kerja masih kurang
Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada tahun ini menyusun rencana induk pengembangan sumber daya manusia pada bidang pangan dan maritim.

"Pada tahun ini, kami akan menyusun rencana induk untuk bidang pangan dan maritim. Setelah tahun sebelumnya berhasil menyusun rencana induk pengembangan SDM bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," ujar Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti, di Jakarta, Selasa.

Pihaknya menargetkan hingga 2024 sudah ada peta terkait dengan kebutuhan lulusan perguruan tinggi di tiga sektor tersebut. Data itulah yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan institusi, termasuk Bappenas dalam menyusun kebijakan dalam rangka peningkatan SDM Indonesia.

"Kami merasa pemetaan ketersediaan dan kebutuhan SDM ini sangatlah penting karena saat ini relevansi pendidikan tinggi terhadap kebutuhan kerja masih kurang," katanya.

Ghufron memberi contoh pada sektor pendidikan, di mana setiap tahun perguruan tinggi mencetak kurang lebih 250.000 calon guru, tetapi nyatanya yang benar-benar terserap menjadi guru profesional tidak lebih dari 20 persen.

Oleh karena itu, relevansi pendidikan tinggi menjadi salah satu fokus Kemristekdikti dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

Melalui cetak biru pembangunan SDM diharapkan menjadi acuan dalam membuka fakultas atau program studi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

"Jangan sampai perguruan tinggi membuka program studi yang lulusannya sudah tidak dibutuhkan atau kita kekurangan lulusan yang justru dibutuhkan. Apalagi dalam kaitannya dengan revolusi industri 4.0, dunia kerja serba berubah, bahkan ada beberapa pekerjaan yang sudah tergantikan oleh robot," kata dia. (*)