Penganggur di Sumbar didominasi lulusan diploma

id BPS Sumbar,Pengangguran di Sumbar,Sukardi

Penganggur di Sumbar didominasi lulusan diploma

Kepala BPS Sumbar, Sukardi.

Memang diploma biasanya disiapkan untuk langsung bekerja, namun belum terserap oleh lapangan kerja
Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mencatat lulusan diploma mendominasi angka tingkat penganguran terbuka di provinsi itu dengan komposisi mencapai 9,52 persen dari total angkatan kerja 2,74 juta orang.

"Jika pada Februari 2017 tingkat pengangguran terbuka didominasi oleh sarjana, Februari 2018 bergeser menjadi diploma," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Senin dalam pemaparan keadaaan ketenagakerjaan di provinsi itu.

Ia menilai tingginya penganggur lulusan diploma di Sumbar salah satunya disebabkan lulusan yang baru saja wisuda dan saat dilakukan pendataan banyak yang belum mendapatkan pekerjaan.

"Memang diploma biasanya disiapkan untuk langsung bekerja, namun belum terserap oleh lapangan kerja," kata dia.

Dilihat dari tingkat pendidikan penganggur di Sumbar terbanyak kedua adalah lulusan SMK 9,50 persen, lulusan SMA 7,97 persen dan sarjana 7,27 persen.

Sukardi menyampaikan angkatan kerja di Sumbar masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah sebesar 1,47 juta orang atau 57,10 persen.

Sementara penduduk bekerja berpendidikan menengah berjumlah 718,24 ribu orang atau 57,10 persen, berpendidikan tinggi 392,82 ribu orang atau 15,17 persen terdiri atas diploma 122,54 ribu orang dan sarjana 270,27 orang.

"Artinya penawaran tenaga kerja yang tidak terserap didominasi oleh diploma dan mereka yang berpendidikan rendang cenderung mau bekerja apa saja," katanya.

Sementara berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Februari 2018 masih didominasi sektor pertanian sebanyak 946,09 ribu orang, sektor perdagangan dan industri pengolahan 448,42 ribu orang .

Kemudian pada Februari 2018 sebanyak 1,66 juta orang atau 64,14 persen bekerja pada sektor informal dan 928,73 ribu orang atau 35,86 persen bekerja pada sektor formal, lanjut dia.

Dari seluruh penduduk yang bekerja pada Februari 2018 profesi paling banyak adalah buruh, karyawan dan pegawai 31,47 persen, usaha sendiri 20,58 persen, buruh tidak tetap 19, 88 persen dan pekerja keluarga 16,32 persen.

Ia menyebutkan jumlah pengangguran pada Februari 2018 mencapai 152.000 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,55 persen.

Ia menjelaskan angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja.

Sedangkan penganggur terbuka adalah masyarakat yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena merasa tidak mungkin mendapatkannya serta mereka yang sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.

Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pihaknya berupaya menekan angka pengangguran di daerah itu melalui pengembangan usaha kecil menengah (UKM) skala rumah tangga dalam bentuk pemberian modal kerja.

"Salah satu upaya yang dilakukan dengan program pemberdayaan ekonomi berupa pengembangan usaha skala rumah tangga sesuai dengan semangat warga Sumbar yang memiliki jiwa dagang," kata dia.

Ia menilai pembangunan pengembangan industri yang berbasis padat karya tidak tepat untuk Sumbar karena karakter orang yang tidak suka bekerja pada sektor perburuhan. (*)