Sumbar Tingkatkan Layanan Kesehatan Daerah Terpencil

id dokter

Sumbar Tingkatkan Layanan Kesehatan Daerah Terpencil

Ilustrasi - Seorang anak perempuan menangis saat dimasukkan selang infus di tangannya untuk pengobatan kolera di pusat perawatan kolera milik organisasi kemanusiaan Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Dokter Tanpa Batas di Port-au-Prince, Jumat (31/8). Jumlah pasien yang masuk pusat perawatan tersebut meningkat sejak Topan Isaac menerpa wilayah selatan pesisir Haiti, sepekan lalu. (REUTERS/Swoan Parker)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Merry Yuliesday mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan organisasi kemasyarakatan terus meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil dengan menerjunkan dokter secara berkala.

"Masyarakat daerah terpencil selama ini kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan karena akses jalan ke Rumah Sakit sangat jauh dari lokasi tempat tinggalnya. Agar mereka tetap dapat pelayanan, kita terjunkan tim ke sana," katanya di Padang, Kamis.

Ia mengatakan itu terkait peringatan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-110.

Berdasarkan keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 30 tahun 2016 sebanyak 379 nagari/desa yang tersebar di 14 kabupaten/kota di daerah itu masih dalam status tertinggal.

Sebagian dari nagari tertinggal itu sulit diakses karena jauh dari pusat kabupaten atau kota. Salah satu akibatnya akses masyarakat untuk layanan kesehatan juga tidak maksimal.

Puskesmas Pembantu (Pustu) yang telah di daerah-daerah tersebut memang cukup membantu tetapi belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan yang memadai.

Maka, kunjungan langsung tim yang di dalamnya juga terdapat dokter ke daerah tersebut sangat diperlukan.

"Dari kunjungan kita ke beberapa daerah terpencil di Sumbar, jumlah pasien yang berobat sangat banyak. Ini membuktikan mereka sangat butuh pelayanan kesehatan. Maka, itu program kita ke daerah terpencil akan terus dilakukan," katanya.

Sementara itu Ketua IDI wilayah Sumbar dr. Pom Harry Satria.Sp.OG (K) menyebutkan kunjungan ke daerah tertinggal merupakan bentuk pengabdian dan kepedulian dokter pada kesehatan masyarakat.

Tidak saja memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, mereka juga dibekali dengan obat-obatan yang mencukupi agar bisa segera memberikan perawatan jika dibutuhkan.*