Bocah penderita tumor di Sikabu dapat bantuan

id Tumor

Bocah penderita tumor di Sikabu dapat bantuan

Legislator asal Sumbar John Kenedy Azis disela kegiatan reses, beri bantuan untuk penderita tumor di Kabupaten Limapuluh kota. (Zulfikar)

Sarilamak, (Antaranews Sumbar) - Azil (15) salah seorang bocah penderita tumor di Nagari Sikabu Tanjuang Aro, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, mendapatkan bantuan pengobatan tumor yang telah dideritanya sejak beberapa tahun lalu.

Orang tua bocah tersebut hanya bekerja sebagai pengambil upah dari menggiling cabai merah di pasar tradisional di daerah itu, keberuntungan datang adanya bantuan dari wakil rakyat senayan yang datang ke rumahnya, Selasa.

Anggota parlemen itu adalah John Kenedy Azis menyerahkan bantuan uang tunai untuk biaya pengobatan penderita tumor.

"Sebelumnya saya sudah menerima dan mendapatkan informasi melalui grup WhatsApp tentang adanya bocah penderita tumor pada bagian kaki kirinya di Limapuluh Kota, oleh karena itu sebagai wakil rakyat daerah pemilihan Sumbar II, merasa berkewajiban untuk meninjau langsung," kata anggota DPR RI John Kenedy Azis disela kegiatan reses ke Limapuluh Kota.

Ia mengatakan setelah melihat langsung kondisi bocah tersebut, merasa prihatin akibat penyakit tumor yang menyerangnya sejak beberapa tahun lalu.

Akibat penyakit tumor tersebut, bocah itu tidak bisa melanjutkan jenjang pendidikan dan terputus saat masih kelas dua Sekolah Dasar (SD).

Menurut dia, kasus tumor yang menimpa bocah tiga bersaudara tersebut perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak terutama pemerintah daerah serta para dermawan.

Jadi, pemerintah daerah dan semua pihak memiliki tanggung jawab besar atas musibah yang menimpa bocah tersebut, salah satunya dengan membantu meringankan beban orang tuanya untuk biaya pengobatan.

Orang tua Azil, Yurni (46) mengatakan anaknya telah menderita penyakit tumor sejak beberapa tahun lalu, awalnya bagian kaki kiri anaknya hanya mengalami pembengkakan kecil, semakin lama terus membesar.

"Setelah melihat perubahan pada kaki anak saya, kami memutuskan untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang," katanya.

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis pada saat itu belum bisa memastikan langkah yang diambil.

"Setelah berobat pertama tidak ada penjelasan mendalam terkait penyakit anak saya, sehingga kami di keluarga juga kebingungan," katanya.

Akibatnya kaki kiri Azil semakin membesar dan tidak normal sehingga memutuskan untuk berhenti dari bangku sekolah karena merasa malu.

"Pihaknya juga menyampaikan akan melakukan proses operasi untuk mengamputasi kaki anak laki-lakinya tersebut dalam waktu dekat," ujarnya. (*)