Kemenpar targetkan 1,5 juta wisman China Januari-Oktober 2018

id kemenpar

Kemenpar targetkan 1,5 juta wisman China Januari-Oktober 2018

Kementerian Pariwisata. (cc)

Paling tidak harus dapat segitu pada periode tersebut kalau ingin target tiga juta kunjungan wisman China tahun ini terpenuhi
Xiamen, (Antaranews Sumbar) - Kementerian Pariwisata mematok target 1,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara asal China selama periode Januari-Oktober 2018.

"Paling tidak harus dapat segitu pada periode tersebut kalau ingin target tiga juta kunjungan wisman China tahun ini terpenuhi," kata Direktur Promosi Pariwisata RI di China Raya dan Asia-Pasifik Kemenpar, Vinsensius Jemadu, kepada Antara di Xiamen, Provinsi Fujian, Selasa.

Lima bulan tersebut merupakan kepadatan arus wisatawan dari China karena Juni sudah memasuki libur musim panas hingga September, sedangkan Oktober merupakan hari libur nasional,kata Vinsensius Jemadu.

Pada periode Januari-Februari 2018, Indonesia mendapatkan kunjungan 300 ribu wisman China. Jika dijumlahkan dengan Juni-Oktober 2018, maka seluruhnya mencapai 1,8 juta wisman China.

"Sisanya 1,2 juta harus bisa kami dapatkan dari beberapa hari libur lainnya, meskipun tidak signifikan," ujar Vinsensius Jemadu.

Pada tahun ini, pemerintah China memangkas jumlah libur nasional. Hari Buruh Internasional yang biasanya libur sepekan, menjadi hanya tiga hari. Demikian pula dengan Hari Nasional pada bulan Oktober yang sebelumnya 10 hari, tahun ini hanya sepekan. Libur Qingming bulan lalu juga dipotong sehari.

Maskapai Garuda Indonesia memberikan pelayanan penerbangan reguler dari Beijing, Shanghai, Guangzhou, Chengdu, Xi'an, dan Zhengzhou menuju Denpasar dan Jakarta.

Garuda bersama dengan maskapai penerbangan Indonesia lainnya, yakni Citilink, Sriwijaya Air, dan Lion Air juga melayani penerbangan carter dari Changsha, Kunming, Nanning, Hefei, Wuhan, Zhengzhou, Hangzhou, Wenzhou, Nanchang, Shenyang, Harbin, Ordos, dan Shenzhen menuju Manado, Tanjung Pinang, Batam, Denpasar, dan Jakarta.

Selain maskapai penerbangan nasional, beberapa maskapai China, seperti Air China, Xiamen Air, China Eastern, dan China Southern juga terbang dari Xiamen, Shenzhen, Shanghai, Guangzhou, dan Beijing menuju Jakarta dan Denpasar.

Arus wisatawan dari China paling banyak berangkat dari Shanghai, Guangzhou, dan Beijing.

"Dari 130 juta wisatawan China yang melakukan perjalanan ke luar negeri, kami baru dapat 1,5 persen atau sekitar 2,5 juta saja," kata Jemadu.

Pada tahun lalu, Kemenpar menargetkan 2,5 juta kunjungan wisman China. Namun realisasinya meleset karena hanya mendapatkan kurang dari dua juta akibat dampak letusan Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali.

Meskipun tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan berdampak langsung terhadap wisatawan, penutupan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di kawasan Kuta, Bali, selama beberapa hari pada November 2018 mengakibatkan sedikitnya 7.500 wisman China telantar.

Pemerintah China mengirimkan sedikitnya 20 unit pesawat untuk membantu kepulangan warganya setelah Bandara Bali dinyatakan aman dari dampak letusan Gunung Agung. (*)