Importir Marseille Prancis tertarik beli produk laut dari Indonesia

id Importir Marseille Prancis

Importir Marseille Prancis tertarik beli produk laut dari Indonesia

Importir Marseille Prancis adakan pertemuan di KJRI Marseille. (Antara)

London, (Antaranews Sumbar) - Importir ikan di Marseille tertarik untuk membeli produk laut dari Indonesia dalam pertemuan "Business to Business (B2B)" membahas berbagai hal seperti kualitas, kuantitas, jenis ikan, dan sertifikasi.

Pertemuan diadakan di KJRI Marseille, Senin (30/4) juga membahas hal terkait lainnya guna membangun kerja sama bisnis, kata Konsul Ekonomi KJRI Marseille, Perancis, Yonatri Rilmania kepada Antaraa London, Selasa.

Temu bisnis dihadiri tiga importir dari Marseille, Perancis, yakni Seablue, Seafoodia, dan Global Sea Products guna menjajaki peluang kerjasama dengan PT Intimas Surya dari Indonesia.

Dalam kesempatan itu Konjen RI Marseille, Asianto Sinambela menyampaikan potensi laut dan perikanan yang dimiliki Indonesia kepada ketiga importir ikan yang hadir dalam acara Temu Bisnis ini.

Dikatakan dalam era pemerintahan Presiden RI saat ini terdapat beberapa kebijakan meningkatkan efektifitas industri perikanan di dalam negeri.

Kebijakan itu seperti kebijakan penenggelaman kapal asing serta kerugian disebabkan praktek IUU (Illegal, Unreported, Unregulated) Fishing, yang diimplementasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP).

Menurut Konjen Asianto Sinambela, industri perikanan Indonesia, termasuk juga pelaku usaha di sektor industri ini, merupakan aktor penting dalam memajukan potensi maritim Indonesia.

PT Intimas Surya dari Bali menawarkan berbagai jenis ikan, seperti tuna, tongkol, kakap, mackerel, dan skipjack kepada importir Marseille.

Perusahaan tersebut mengantongi sertifikat dari Uni Eropa, yakni EU Approval Number (HACCP / Hazard Analysis Critical Control Point) yang menyatakan kedua perusahaan tersebut sesuai dengan standar produksi Uni Eropa.

Sertifikasi tersebut merupakan platform utama dalam legalisasi internasional bagi semua pelaku usaha di sektor industri makanan.

Selama pertemuan, ketiga importir menunjukkan ketertarikannya untuk dapat bekerjasama dengan importir ikan dari Indonesia.

Salah satunya adalah antara PT Intimas Surya dengan Global Sea Products yang harga FOB (freight on board) ikan tongkol dari pelabuhan Tanjung Priok.

Importir lainnya, seperti Seablue, yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan ini selama kurang lebih tujuh tahun, tertarik memperdalam kerja sama sebelumnya. Begitu juga dengan perusahaan Seafoodia menyatakan ketertarikannya untuk menjajaki impor tuna dengan PT Intimas Surya.

Berdasarkan data dari lembaga France Agrimer, sebagian besar ekspor Indonesia ke Perancis tahun 2015 dan 2016 meningkat, antara lain Ikan tuna 2016 sebesar 1,052 ton atau senilai 5,244,000 euro, pada tahun 2015 baru 709 ton atau senilai 4,200,000 euro, sementara Gurita 2016 (Frozen) 551 ton atau senilai 2,209,000 euro.

Sedangkan 2015 (Frozen) 473 ton atau senilai 1,660,000 euro, sedangkan Udang tahun 2016 sebesar 649 ton atau senilai 6,102,000 euro (fresh, frozen) dan tahun 2015 baru 2 ton atau senilai 136,000 euro.

Kegiatan Temu Bisnis ini merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka Seafood Expo Global diadakan pada 24-26 April lalu di Brussels. Dalam pertemuan tersebut,hadir pejabat ekonomi KJRI Marseille dan Kemlu, pengusaha produk ikan Indonesia, serta importir Marseille. (*)