AIMI Sumbar Gelar Pelatihan Sosial Marketing

id aimi

AIMI Sumbar Gelar Pelatihan Sosial Marketing

Pengurus Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumbar dan mitra mengikuti pelatihan sosial marketing bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara di Padang, Sabtu (28/4). Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi. (-)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar pelatihan sosial marketing bagi anggota dan mitra bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara dalam rangka mengoptimalkan posisi lembaga di media sosial.

"Salah satu misi AIMI adalah meningkatkan persentase ibu menyusui, kami ingin mengampanyekan gagasan tersebut lebih maksimal di media sosial, ternyata dibalik semua itu ada strategi dan rahasianya," kata Ketua AIMI Sumbar Ria Oktorina di Padang, Sabtu.

Oleh sebab AIMI Sumbar pihaknya menggandeng Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara untuk berbagi ilmu tentang bagaimana cara memanfaatkan media sosial sebagai sarana kampanye dan sosialisasi yang efektif.

"Apalagi saat ini media sosial tidak lepas dari keseharian netizen, jika itu bisa dimanfaatkan dengan baik maka kampanye pentingnya ASI ekslusif bagi bayi akan lebih luas," kata dia.

Sementara akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Dian Ayu Candraningrum, M.Si menyampaikan dalam mengampanyekan pesan di media sosial langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan segmen yang ingin dituju.

"Misalnya AIMI tentu targetnya adalah para ibu yang melahirkan dan menyusui, kemudian pilih media sosial yang tepat," kata dia.

Ia mengatakan setiap media sosial punya segmen masing-masing tergantung generasi penggunannya mulai dari yang paling tua hingga mereka yang sejak lahir sudah akrab dengan gawai.

Kemudian ketika akan membuat pesan pastikan jamnya karena setiap kelompok masyarakat punya waktu yang berbeda mengakses media sosial.

"Kalau ibu-ibu bekerja baru punya waktu malam hari, jika ibu rumah tangga tentu saja waktunya lebih lapang ini perlu jadi perhatian agar tepat sasaran," katanya.

Sejalan dengan itu akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara Septia Winduwati, M.Si mengatakan dalam sosial marketing unsur yang paling utama adalah menyampaikan gagasan bukan produk.

Ia memberi contoh produsen air mineral , dalam iklan mereka tidak bahas produk , tapi mengampanyekan motto untuk kebaikan hidup lama-lama publik paham ini penting sehingga merasa perlu banyak minum air putih.

"Kalau suatu lembaga langsung menjual produk biasanya orang akan menolak, tapi jika gagasan yang ditawarkan maka bisa mengubah pandangan publik," kata dia.*