Musyawarah IJTI, jurnalis deklarasikan tolak berita hoaks dalam pilkada

id jurnalis

Musyawarah IJTI, jurnalis deklarasikan tolak berita hoaks dalam pilkada

Sejumlah jurnalis dari perwakilan organisasi pers membacakan deklarasi tolak berita hoaks dalam pilkada. (Antara Sumbar/Novia Harlina)

Deklarasi tersebut menyikapi pilkada serentak gelombang sebelumnya terdapat penyebaran isu negatif yang melemahkan hakikat demokrasi,
Padang, (Antaranews Sumbar) - Jurnalis yang tergabung dalam organisasi pers di Sumatera Barat, mendeklarasikan tolak berita hoaks pada pilkada dan pemilu damai, guna menekan menyebarnya isu negatif yang dilakukan oleh kelompok tertentu sehingga dapat mempengaruhi opini masyarakat.

Deklarasi tersebut dibacakan oleh sejumlah organisasi pers di antaranya Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Asosiasi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Padang, Sabtu saat Musyawarah Daerah IJTI Sumatera Barat.

Sekretaris IJTI Sumatera Barat, Nofal Wiska menyampaikan deklarasi tersebut menyikapi pilkada serentak gelombang sebelumnya terdapat penyebaran isu negatif yang melemahkan hakikat demokrasi sehingga masyarakat tidak diberikan kebebasan untuk memilih pemimpinnya.

Atas pemikiran itu, lanjutnya jurnalis yang tergabung dalam beberapa organisasi ini mendeklarasikan berjanji akan menjalankan prinsip-prinsip independensi dalam setiap peliputan pilkada 2018 dan pemilu 2019.

"Kami berkewajiban menyampaikan fakta dan peristiwa yang sebenarnya dan tidak menyampaikan berita bohong," ujarnya.

Kemudian, deklarasi tersebut berbunyi jurnalis Sumatera Barat berkewajiban menjaga dan memperjuangkan kebhinekaan Indonesia dengan tidak menyiarkan informasi yang berkaitan dengan isu suku, agama dan ras serta golongan tertentu yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

Selanjutnya jurnalis berjanji memegang teguh amanat Undang-undang penyiaran, kode etik, serta pedoman perilaku penyiaran dan dan standar program siaran.

Pada 2018 akan berlangsung pilkada serentak yang merupakan gelombang ketiga yang dimulai sejak 2015 hingga 2017.

Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit mengatakan jurnalis merupakan salah satu pihak yang dapat meredam informasi hoaks.

"Berita hoaks saat ini memang cukup banyak terutama di media sosial," tambahnya.

Ia berharap dengan adanya deklarasi ini, pilkada dan pemilu yang akan berlangsung pada 2018 dan 2019 dapat berlangsung dengan lancar dan tidak ada isu-isu yang menguntungkan pihak tertentu. (*)