Terdampak banjir, ratusan hektare sawah di Pasaman Barat terancam gagal panen

id gagal panen

Terdampak banjir, ratusan hektare sawah di Pasaman Barat terancam gagal panen

Tanaman padi di Kecamatan Sasak, Kabupaten Pasaman Barat terancam gagal panen akibat terendam banjir sejak Rabu (25/4). (Antara Sumbar/Altas Maulana)

Kalau curah hujan tinggi, bisa dipastikan Jorong Rantau Panjang sekitarnya akan terdampak banjir
Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Ratusan hektare padi sawah masyarakat di Jorong Rantau Panjang, Nagari Sasak, Kecamatan Sasak, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terancam gagal panen karena terdampak banjir sejak, Rabu (25/4).

"Benar, sawah masyarakat terancam banjir karena terendam banjir," kata Kepala Jorong Rantau Panjang Sasak, Muhammad Nur di Simpang Empat, Kamis.

Ia mengatakan saat ini tanaman padi dan kebun masyarakat yang berada di sekitar bantaran Sungai Batang Pasaman, direndam banjir dengan kedelaman yang bervariasi.

Padahal, sekarang masyarakat sekitar hendak memasuki masa panen. Banjir mulai terjadi Rabu.(25/4) saat curah hujan tinggi di hulu dan di sekitar lokasi, sehingga aliran Sungai Batang Pasaman meluap.

Menurutnya banjir disekitar Jorong Rantau Panjang dan sekitarnya memang sering terajadi.

Saat curah hujan tinggi, daerah itu menjadi kawasan langganan banjir, karena letaknya berada di sekitar Muara Sungai Batang Pasaman. Sehingga seluruh air dari hulu akan tertampung di lokasi.

"Kalau curah hujan tinggi, bisa dipastikan Jorong Rantau Panjang sekitarnya akan terdampak banjir," ujarnya.

Ia menyebutkan akibat banjir itu, diperkirakan ratusan hektare lahan pertanian dan kebun masyarakat terendam.

Bahkan diprediksi tahun ini petani bisa gagal panen, karena banjir datang saat petani mendekati musim panen.

"Banyak ladang dan padi masyarakat terendam banjir, sehingga dikhawatirkan akan merusak dan mengurangi hasil panen petnai," ujarnya.

Hingga hari ini, pihaknya belum memiliki data lengkap berapa jumlah lahan pertanian masyarakat yang terdampak. Sebab volume air terus berubah-ubaha dan diperikirakan jika curah hujan terus tinggi, banjir akan meluas ke daerah lainnya di Sasak.

"Kami masih mendata jumlah lahan yang rusak akibat banjir, namun kerugian petani diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," jelasnya.