Ratusan ribu warga Padang dilibatkan dalam simulasi gempa bumi HKB 2018 (video)

id Hari Kesiapsiagaan Bencana,Simulasi Gempa Bumi

Ratusan ribu warga Padang dilibatkan dalam simulasi gempa bumi HKB 2018 (video)

Para siswa sekolah dasar yang mengikuti simulasi gempa dan tsunami dalam peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2017 menaiki tangga shelter yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. (Novia Harlina/Antara Sumbar)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumatera Barat melibatkan ratusan ribu orang dalam simulasi gempa dan tsunami yang digelar di daerah itu dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2018.

"Simulasi ini diperkirakan akan melibatkan 100 ribu warga kota dan simulasi dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia," kata Kepala BPBD Padang Edi Hasymi di Padang, Kamis.

Ia mengatakan pada tahun ini simulasi tidak hanya di shelter milik BPBD, tetapi juga di lokasi lain seperti hotel, perkantoran, universitas, rumah sakit dan lainnya.

Menurut dia simulasi ini dimulai dengan bunyi sirine selama sepuluh detik sebagai tanda gempa berskala besar sedang terjadi. Warga diminta untuk tidak panik dan mencari tempat perlindungan sesuai dengan standar keselamatan yang telah diajarkan.

Kemudian warga diarahkan untuk ke luar bangunan dan berkumpul di titik yang aman dari reruntuhan bangunan, pohon dan papan reklame.

"Saat itu diumumkan gempa tidak berpotensi tsunami dan gempa sudah reda mereka diminta kembali beraktivitas seperti biasa." kata dia.

Sementara untuk di empat shelter di Kota Padang, skenario simulasi yang dilakukan adalah gempa yang diiringi oleh tsunami. Setelah gempa terjadi dan sirine kembali berbunyi maka warga diarahkan menaiki shelter untuk menyelematkan diri.

Pemandangan di Shelter Ulakm karang, Kecamatan Padang Utara Kota Padang terlihat ratusan warga yang terdiri dari anak sekolah, mahasiswa, masyarakat langsung bergerak menuju shelter ketika sirine berbunyi.

Para petugas BPBD Padang, Ormas Senkom Mitra Polri, Komunitas Siaga Bencana (KSB) memberikan arahan kepada warga mengarahkan ke shelter yang berada di Ulak Karang.

Masyarakat berlari dari tempat tinggal mereka, sekolah dan kampus menaiki shelter lima lantai yang dibangun oleh Kemeterian PU Pusat. Sesampai di lantai atas shelter masyarakat berkumpul dan beristirahat untuk menenangkan diri.

Edi Hasymi mengatakan simulasi ini sangat penting dilakukan karena bencana ini tidak mengenal orang atau tempat dan kapan bencana terjadi.

Simulasi ini bertujuan untuk melatih kesiapsipsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

"Simulasi ini akan meningkatkan pengetahuan warga terkait tindakan apa saja yang dilakukan saat bencana terjadi," kata dia. (*)

Video: Mario S Nasution