Hari Kesiapsiagaan Bencana, RSUD Pariaman gelar simulasi gempa bumi (video)

id Hari Kesiapsiagaan Bencana,Simulasi Gempa Bumi,RSUD Pariaman

Hari Kesiapsiagaan Bencana, RSUD Pariaman gelar simulasi gempa bumi (video)

Sejumlah pasien di RSUD Pariaman mencoba menyelamatkan diri dalam simulasi gempa bumi. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman melaksanakan simulasi evakuasi gempa bumi kepada para pasien yang merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2018 di Sumatera Barat.

"Para pasien kita berikan pengetahuan tentang upaya penyelamatan diri apabila terjadi gempa bumi, sehingga tidak panik dan stres yang berlebihan saat bencana alam terjadi," kata Direktur RSUD Pariaman, Indria Velutina, di Pariaman, Kamis, usai kegiatan simulasi gempa bumi serentak dalam rangka Hari Kesiapsiagaan 2018.

Ia mengatakan pengetahuan tentang upaya penyelamatan apabila terjadi bencana alam seperti gempa bumi tersebut dinilai penting dan berguna bagi setiap masyarakat, terutama para pasien di lingkungan rumah sakit.

"Secara spesifik ilmu yang diberikan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah yaitu pasien diminta tetap tenang dan tidak panik saat gempa terjadi, kemudian baru mencari tempat titik kumpul aman," katanya.

Khusus di RSUD Pariaman ujarnya, terdapat tiga titik kumpul yang disediakan yaitu di bagian belakang rumah sakit, bagian depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan bagian depan Klinik.

Selain itu katanya, para petugas kesehatan di lingkungan RSUD Pariaman juga sudah terlebih dahulu dibekali pelatihan untuk membantu penyelamatan pasien apabila terjadi gempa bumi.

Sementara itu Kepala BPBD Kota Pariaman, Asrizal mengatakan kegiatan simulasi gempa bumi dilakukan secara serentak dalam rangka hari kesiapsiagaan bencana 2018.

Ia mengatakan terdapat beberapa instansi yang melaksanakan kegiatan simulasi gempa bumi diantaranya RSUD Pariaman, sekolah, Balaikota Pariaman dan sebagainya.

Kegiatan simulasi gempa bumi tersebut lanjut dia, ditujukan agar masyarakat setempat memiliki pengetahuan dan paham langkah apa yang akan dilakukan jika terjadi gempa bumi.

Khusus Kota Pariaman ujarnya, hingga saat ini belum ada shelter permanen namun terdapat tiga bangunan utama yang bisa dijadikan shelter sementara apabila terjadi tsunami.

Tiga bangunan yang dapat dijadikan shelter tersebut diantaranya gedung Balaikota lama yang terletak di Desa Karan Aur Kecamatan Pariaman Tengah, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 2) dan salah satu Sekolah Dasar (SD) di Desa Marabau Kecamatan Pariaman Selatan.

Pihaknya memperkirakan ketiga titik bangunan tersebut dapat menampung hingga 1.200 jiwa apabila terjadi gempa bumi berpotensi tsunami.

"Setiap satu meter persegi tersebut diperkirakan mampu menampung dua hingga tiga orang," katanya. (*)

Video: Muhammad Zulfikar