HIV/Aids, Ahli: jauhi penyakitnya bukan orangnya

id HIV/AIDS

HIV/Aids, Ahli: jauhi penyakitnya bukan orangnya

Ilustrasi. (ANTARA SUMBAR)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Konsultan penyakit tropik dan infeksi Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang dr Armen Ahmad SpPd mengingatkan masyarakat untuk menjauhi penyebab HIV, bukan penderitanya karena mereka juga punya hak hidup dan perlakuan yang manusiawi.

"Jadi, yang dimusuhi itu adalah penyakitnya, bukan orangnya," kata Armen di Padang, Rabu pada Seminar Nasional dengan tema Radar Bahaya LGBT dan HIV AIDS yang digelar Forum Lembaga Peduli Ranah Minang.

Ia menyampaikan salah satu masalah besar yang dihadapi penderita HIV dan AIDS adalah mendapatkan stigma buruk, bukan hanya dari masyarakat bahkan terkadang juga dari petugas medis.

Menurutnya karena stigma tersebut banyak pasien yang mengalami gejala HIV AIDS saat konsultasi ke dokter pada awalnya menolak ketika ditanyakan apakah pernah melakukan hal-hal yang berisiko.

"Saking biasanya menghadapi orang seperti itu, melihat gejalanya saja kami sudah tahu, tapi di awal mereka tidak mau mengaku," ujarnya.

Ia menyampaikan hingga saat ini secara garis besar penularan HIV dan AIDS disebabkan oleh empat faktor, yaitu berhubungan seks di luar nikah, berhubungan sesama jenis, penggunaan narkoba, dan penularan dari ibu ke anak.

Kecenderungan dalam beberapa tahun terakhir yang paling tinggi risikonya adalah hubungan sesama jenis khususnya lelaki sesama lelaki, ujarnya.

Ia menyarankan salah satu solusi yang bisa diambil bagi mereka yang sudah sadar adalah dengan mengadakan penyuluhan dan menghadirkan penderita untuk menceritakan kisahnya agar pendengar bisa mengambil pelajaran.

Kemudian para pemangku kepentingan juga perlu memikirkan persoalan kebutuhan ekonomi para penderita HIV AIDS yang sudah mulai pulih sehingga mereka dapat beraktivitas dengan baik, ujarnya.

Ia menilai lembaga zakat perlu turun tangan dengan memberikan bantuan karena ada penderita HIV yang masuk kategori fakir sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi. (*)