Persit 032 Wirabraja dorong anggota Kkembangkan UMKM

id Persit Chandra Kirana

Persit 032 Wirabraja dorong anggota Kkembangkan UMKM

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 032 PD I/Bukit Barisan Sumatera Barat Nurlaily melihat hasil kerajinan anggota Persit Kodim 0308 Pariaman. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Persatuan Istri Prajurit (Persit) Kartika Chandra Kirana koordinator cabang Rem 032 PD I/Bukit Barisan Sumatera Barat, mendorong para anggota di wilayah teritorialnya agar mengupayakan dan mengembangkan berbagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendukung sektor ekonomi kreatif.

"Banyak jenis usaha yang bisa digeluti dan dikembangkan oleh para istri TNI untuk membantu sektor ekonomi kreatif di berbagai daerah," kata Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 032 PD I/Bukit Barisan Sumatera Barat Nurlaily, di Pariaman, Rabu.

Hal itu ia sampikan usai kegiatan kunjungan kerja di Kodim 0308 Pariaman.

Ia mengatakan berbagai usaha yang dapat dikembangkan dan berpotensi maju diantaranya sulaman, bordir, rajutan, makanan ringan dan lain sebagainya.

Bahkan, organisasi tersebut siap membantu dari dukungan dana apabila terkendala dalam pengembanggannya termasuk pemasarannya ke berbagai daerah.

Sebagai contoh, sebutnya anggota Persit di Kabupaten Pasaman yang menekuni usaha pisang salai yang dinilainya cukup berdampak pada sisi ekonomi kreatif.

Khusus di Kota Pariaman ujarnya, terdapat dua anggota Persit yang sudah mulai mengembangkan dunia usaha di bidang sulaman dan bordir.

"Khusus anggota Persit yang di Kabupaten Pasaman pemasaran produk pisang salainya sudah merambah ke Jakarta, artinya ini berdampak besar pada dunia bisnis," ujarnya.

Sementara itu salah seorang anggota Persit Kodim 0308 Pariaman Arnengsih Marlina mengatakan dirinya sudah menekuni bisnis sulaman sejak 2009.

Hingga saat ini kata dia, usaha sulaman tersebut sudah memiliki tujuh pekerja dan memiliki jaringan pemasaran hingga ke Kota Bukitttinggi dan Kota Padang.

Terkait omzet katanya, diperkirakan dalam satu bulan bisa mencapai Rp4 juta hingga Rp7 juta, dengan rata-rata enam hingga 10 helai hasil produksi sulaman.

"Ada berbagai macam jenis produk sulaman yang dihasilkan seperti selendang, baju, hiasan dinding dan lain sebagainya," ujar dia. ***4***