Masyarakat Tanah Datar didorong sadar wisata

id Sadar Wisata,Pariwisata Tanah Datar

Masyarakat Tanah Datar didorong sadar wisata

Pengunjung sedang mengabadikan Masjid Ishlah yang menjadi salah satu objek wisata di kawasan Desa Wisata Pariangan. (Antara Sumbar/Syahrul Rahmat)

Batusangkar, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar, Sumatera Barat mendorong masyarakat setempat, khususnya yang berada di kawasan wisata, untuk memiliki kesadaran terhadap kepariwisataan.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Tanah Datar, Edi Susanto di Batusangkar, Rabu, mengatakan pihaknya mendorong agar masyarakat serta pengelola periwisata yang berada di kawasan desa wisata seperti kawasan Nagari Pariangan agar terus meningkatkan pelayanan.

"Selain meningkatkan pelayanan, masyarakat dan pengelola pariwisata juga harus selalu menjaga kebersihan untuk kenyamanan tamu yang datang berkunjung," ujarnya.

Ia menyebutkan hal lain yang harus ditingkatkan untuk sebuah desa wisata adalah kelengkapan fasilitas umum, seperti toilet dan mushala.

Selain itu juga menyiapkan perangkat hukum apabila ada pungutan, seperti parkir dan biaya masuk destinasi.

Menurutnya hal tersebut juga akan beriringian dengan upaya membangkitkan perekonomian masyarakat agar merasakan dampak langsung industri pariwisata.

Ketika masyarakat sudah merasakan dampak positif dari pariwisata, maka secara otomatis mereka akan memiliki kesadaran wisata, selain itu juga akan dibarengi dengan sosialisasi dari pemerintah tentang hal tersebut.

"Ketika masyarakat sudah merasakan dampak secara ekonomi, maka kesadaran wisata akan muncul sendiri sebab hal tersebut berpengaruh pada pendapatan mereka," ujarnya.

Ia menambahkan, dalam pengembangan pariwisata sebenarnya tidak hanya tentang destinasi wisata, akan tetapi juga industri kreatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu Wali Nagari Pariangan, April Khatib Saidi mengatakan untuk Desa Wisata Pariangan yang menjadi salah satu sumber perekonomian daerah tersebut di bidang ekonomi kreatif adalah produksi batik khas Pariangan.

Menurutnya saat ini terdapat 10 tenaga perajin yang merupakan masyarakat Pariangan dan sebelumnya sudah menjalani pelatihan, untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat selanjutnya ia akan kembali mengadakan pelatihan terhadap 20 masyarakat lainnya. *