Pariaman anggarkan Rp5,8 miliar untuk pengembangan wisata Pulau Tangah

id Zamzamil

Pariaman anggarkan Rp5,8 miliar untuk pengembangan wisata Pulau Tangah

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pariaman, Zamzamil. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Dana tersebut terbagi dua sumber Rp3 miliar dari APBD Pariaman, dan Rp2,8 miliar dana sharing atau pendampingan dari Provinsi Sumbar
Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,8 miliar untuk pengembangan wisata Pulau Tangah di daerah setempat pada 2018.

"Dana tersebut terbagi dua sumber Rp3 miliar dari APBD Pariaman, dan Rp2,8 miliar dana sharing atau pendampingan dari Provinsi Sumbar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pariaman, Zamzamil di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan saat ini pemerintah daerah sedang melakukan tahap pelelangan untuk pengerjaan fisik di 2018.

Dana Rp5,8 miliar tersebut akan difokuskan pada pembangunan beberapa infrastruktur pendukung.

Di antaranya pembangunan rest area atau tempat peristirahatan, tempat ibadah, rumah bilas, dan landskap atau pemandangan taman.

Terkait luas area yang akan dibangun, dinas terkait belum bisa memastikan karena baru diketahui saat masa pengerjaan fisik, ujar dia.

Kemudian lanjut dia, khusus anggaran bantuan dana sharing provinsi belum bisa dipastikan untuk pembangunan apa saja.

Hal tersebut dikarenakan belum adanya asistensi antara pemerintah Kota Pariaman dengan Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.

"Jika sudah ada koordinasi dan asistensi dengan pemerintah provinsi, maka baru bisa diketahui peruntukan anggaran tersebut, bisa saja seluruhnya difokuskan pada pembangunan landskap," katanya.

Wali Kota Pariaman Mukhlis Rahman mengatakan sarana dan prasarana pendukung belum selesai dan perlu percepatan pembangunan agar segera berdampak pada sisi ekonomi dan pariwisata daerah.

Ia menjelaskan alasan pemerintah daerah belum memberikan izin kepada masyarakat untuk mengunjungi Pulau Tangah karena masih dalam tahap pembangunan infrastruktur.

"Nanti jika pembangunan sudah selesai maka akan dibuka untuk umum, sehingga masyarakat dan wisatawan dapat menikmatinya," ujar Wali Kota Pariaman dua periode tersebut. (*)